Artikel Belajar dan Bermanfaat

Monday 27 February 2023

Pengertian dan Karakteristik Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian dan Karakteristik Kualitas Sistem Informasi Akuntansi – Secara khusus, sistem mengatur mekanisme kerja intern perusahaan, akan tetapi secara tidak langsung mengatur pihak eksternal atau luar khususnya pihak berhubungan dengan perusahaan.

Agar hal itu dapat dilakukan, maka sistem yang baik pada dasarnya keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait. Tujuan yang diinginkan dengan adanya sistem adalah kegiatan operasional dapat berjalan lancar dan terkoordinir sehingga dapat hasil yang diharapkan.

Yang dimaksud dengan sistem sendiri adalah komponen-komponen yang saling terikat dan terkoordinir untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, atau secara sederhana sistem adalah sekelompok unsur yang dikoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pihak manajemen perusahaan yang menghasilkan informasi akuntansi memiliki beberapa karakteristik kualitatif yang harus dipunyai. Pengertian sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani seluruh yang berhubungan dengan akuntansi. Pada dasarnya juga akuntansi adalah sistem informasi.

Karakteristik-karakteristik kualitatif itulah yang memberikan perbedaan dan pemilahan tentang informasi yang baik dan tidak baik untuk penggunanya.

Dalam pemilihan metode akuntansi yang dipakai perusahaan, karakteristik-karakteristik itu menjadi salah satu dasar pertimbangan pemilihan metode akuntansi yang dipakai.

Karakteristik Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

Adapun karakteristik kualitas informasi akuntansi pada dasarnya terdiri atas 7 karakteristik yaitu relevan

1. Relevan

Maksud dari karakteristik kualitas informasi akuntansi dalam hal ini Relevan adalah informasi itu bisa digunakan untuk mempengaruhi kebijakan yang akan dipakai perusahaan untuk memprediksi hasil yang terjadi pada peristiwa dahulu, sekarang dan masa depan.

Sehingga karakteristik ini mampu memberikan hasil berupa umpan balik (feedback) sehingga perusahaan dapat membuat kebijakan yang berkelanjutan.

2. Dapat Dipahami

Sebagai salahsatu dari karakteristik sistem informasi akuntansi, Dapat dipahami dimaksudkan disini adalah agar informasi akuntansi yang didapatkan itu dapat dimengerti oleh pengguna baik itu dari pihak eksternal dan internal.

3. Perbandingan antara Manfaat dan Biaya

Utamanya, pertimbangan ialah manfaat laporan akuntansi itu diusakan untuk sama dengan apa yang tertulis dalam biaya untuk membuat laporan.

Perlu diketahui bahwa biaya laporan akuntansi jangan sampai lebih besar dibandingan dengan manfaat yang akan diterima oleh pemakai informasi itu. Maksudnya pembuatannya seminimal mungkin memakan biaya, namun manfaat yang diterima bisa jauh lebih bahkan berkali-kali lipat.

4. Dapat Dipercaya

Suatu informasi akuntansi yang dapat dipercaya tergantung pada 3 hal, yaitu :

  • Dapat diuji. Informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para penguji independent dengan menggunakan metode pengukuran yang sama
  • Netral. Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu.
  • Menyajikan yang seharusnya. Informasi akuntansi dikatakan dapat dipercaya bila informasi itu memang berasal dari kondisi ekonomi atau kejadian yang seharusnya terjadi.

5. Nilai Prediksi

Informasi tentang keadaan keuangan masa sekarang atau kinerja masa lalu bisa memiliki nilai prediksi. Artinya, dapat digunakan sebagai dasar memprediksi masa depan.

6. Feedback (Umpan Balik)

Umpan balik dapat berupa prediksi, pembenaran, atau penolakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

7. Tepat Waktu

Informasi harus disampaikan secepat mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusa-keputusan perusahaan dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan.

8. Dapat Dibandingkan atau Konsisten

Dapat dibandingkan dimaksudkan sehingga pembaca laporan keuangan dapat mengetahui persamaan dan begipun sebaliknya diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan.

Dengan prosedur dan prinsip yang sama, perbedaan antara 2 perusahaan sejenis akan disebabkan oleh keadaan ekonomis perusahaan yang bersangkutan, bukan oleh perbedaan dalam aplikasi prinsip dan prosedur akuntansi.

9. Materiality (Cukup Berarti)

Tuntutan prinsip-prinsip akuntansi dapat diabaikan apabila laporan keuangan dikira penting untuk pemakai laporan keuangan itu. Sehingga tuntutan prinsip akuntansi dapat diabaikan selama tidak menyebabkan kekeliruan atau kesalahan laporan yang memengaruhi keputusan/penilaian pembaca laporan.

Sedangkan menurut Suwardjono (10:1996) bahwa Laporan keuangan yang dikatakan baik apabila mempunyai kualitas, adapun kualitas-kualitas yang baik menurutnya adalah:

  1. Ketelitian (accuracy). Informasi harus bebas dari kesalahan dan bias karena kesalahan dan bias dapat mengurangi nilai informasi.
  2. Bentuk (form). Informasi harus disajikan dalam format yang paling sesuai dengan permintaan pemakainya.
  3. Tempat (place). Informasi memiliki nilai yang tinggi ketika informasi tersimpan mudah untuk didapatkan kembali pada saat dibutuhkan.
  4. Ketepatwaktuan (timeliness). Informasi akan memiliki nilai yang tinggi apabila informasi itu terbarukan alias tidak basi.
  5. Relevansi (relevancy). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersebut berkaitan dengan tujuan diperolehnya informasi itu.
  6. Reliabilitas (reliability). Informasi akan berkurang nilainya jika orang yang memakai informasi meragukan keterandalan (reliabilitas) informasi itu.

Sedangkan menurut pendapat dari Romney et al, (2006:14), menyatakan bahwa indikasi dari kualitas informasi akuntansi adalah mengurangi ketidakpastian, mendukung keputusan, dan medorong lebih baik dalam hal perencanaan aktivitas kerja. Pembuatan keputusan oleh manajemen akan menjadi lebih baik apabila semua faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan tersebut dipertimbangkan. Apabila semua faktor sudah dipertimbangkan, maka manajemen mempunyai risiko yang lebih kecil untuk membuat kesalahan dalam pembuatan keputusan.

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut pengertian kualitas informasi akuntansi diatas, maka tujuan dari sistem informasi akuntasi ini menurut Mulyadi (2008:19) bahwa:

  1. Mengurangi biaya klerikal untuk pemeliharaan catatan akuntansi
  2. Menyediakan informasi untuk pengelola kegiatan usaha baru.
  3. Memperbaiki pengendalian akutansi dan mengecekan internal.
  4. Memperbaiki informasi yang dihasilkan dari sistem yang sudah ada seperti mutu, penggajian dan struktur informasi.

Sedangkan menurut Wiklkinson (dalam Jogiyanto (2005:227) bahwa yang dimaksud dengan tujuan utama dari sistem inforamsi akuntansi adalah:

  1. Mendukung operasi sehari-hari
  2. Memenuhi kewajiban sebab suatu pertanggungjawaban
  3. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.

Fungsi Sistem Informasi Akuntasi

Manajemen mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi maka, hal itu dapat terpenuhi dalam perusahaan. Sehingga fungsi Sistem Informasi akuntansi adalah untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Berdasarkan dari pendapat Romney dan Steinbart bahwa fungsi sistem informasi akuntansi terdapat 3 fungsi penting dalam organisasi. Adapun tiga fungsi itu ialah:

  1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai perilaku dari organisasi, sumber daya dari perilaku itu, dan para aktor yang terlibat.
  2. Mengubah data menjadi informasi. Hal ini membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan seperti perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
  3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, data organisasi sehingga saat saat dibutuhkan merupakan data yang akurat dan andal.

Subsistem Sistem Informasi Akuntansi

Untuk Subsistem SIA atau sistem informasi akuntansi adalah menjalankan macam-macam transaksi kekuangan dan juga tranksasi yang bukan berhubungan dengan keuangan. Hal itu dilakukan dengan langsung mempengaruhi adanya tranksasi kekuangan. Adapun 3 subsistem dari Sistem Informasi Akuntansi adalah

  1. Sistem pemrosesan tranksaksi untuk mendukung proses operasi bisnis harian.
  2. Sistem buku besar atau pelaporan keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, dan pengambilan pajak.

Hasil Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kerangka yang mengkordinir sumber daya seperti data, suppliers, materials, personal, equipment, dan funds yang berfungsi sebagai konversi inpur seperti data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang dipakai untuk kegiatan dan menyediakan bagi pihak yang berkepentingan. Olehnya itu, hasil yang akan terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi adalah:

  1. Informasi Akuntansi Keuangan. Informasi ini adalah berentuk laporan keuangan yang bertujuan diberikan kepada pihak eksternal.
  2. Informasi Akuntansi Manajemen. Informasi ini dipakai bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Demikianlah mengenai Karakteristik Kualitas Sistem Informasi Akuntansi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

Pengertian dan Karakteristik Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: admin