Artikel Belajar dan Bermanfaat

Sunday 14 May 2023

15+ Pengertian Manajemen adalah? Menurut para Ahli, Fungsi dan Unsur Manajemen

Manajemen adalah suatu proses pengaturan dan penggunaan sumber daya manusia, material, dan financial untuk mencapai tujuan organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan organisasi yang semakin kompleks, definisi manajemen pun semakin beragam. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas pengertian manajemen menurut para ahli yang terkenal.

Pengertian Manajemen

Manajemen adalah? menurut para ahli

Henri Fayol
Henri Fayol adalah seorang ahli manajemen asal Prancis yang hidup pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Menurutnya, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi. Fayol juga membagi fungsi manajemen menjadi lima, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan.

Menurut Fayol, manajemen adalah suatu ilmu yang harus dipelajari dan diterapkan secara sistematis. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya adanya koordinasi antar bagian dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Peter Drucker
Peter Drucker adalah seorang ahli manajemen terkenal yang berasal dari Austria dan Amerika Serikat. Menurutnya, manajemen adalah suatu proses mengatur dan mengarahkan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Drucker membagi fungsi manajemen menjadi lima, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan pengembangan sumber daya manusia. Ia juga menekankan pentingnya adanya pemantauan terhadap kinerja organisasi agar dapat menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

Frederick Winslow Taylor
Frederick Winslow Taylor adalah seorang ahli manajemen asal Amerika Serikat yang hidup pada awal abad ke-20. Menurutnya, manajemen adalah suatu proses ilmiah yang harus dilakukan dengan cara yang sistematis dan terukur.

Taylor membagi fungsi manajemen menjadi empat, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Ia juga mengembangkan metode ilmiah untuk meningkatkan efisiensi produksi, yang dikenal dengan istilah scientific management.

Mary Parker Follett
Mary Parker Follett adalah seorang ahli manajemen asal Amerika Serikat yang hidup pada awal abad ke-20. Menurutnya, manajemen adalah suatu proses yang melibatkan interaksi dan koordinasi antara individu dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Follett menekankan pentingnya adanya koordinasi antar bagian dalam organisasi dan menyarankan adanya pendekatan yang partisipatif dalam pengambilan keputusan. Ia juga menekankan pentingnya adanya hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat sekitar.

Chester I. Barnard
Chester I. Barnard adalah seorang ahli manajemen asal Amerika Serikat yang hidup pada abad ke-20. Menurutnya, manajemen adalah suatu proses sosial yang melibatkan kerja sama antar individu dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Barnard membagi fungsi manajemen menjadi dua, yaitu fungsi eksekutif dan fungsi operasional. Fungsi eksekutif meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian, sementara fungsi operasional meliputi pelaksanaan dan pengawasan.

Ia juga menekankan pentingnya adanya motivasi dalam organisasi dan mengembangkan teori kepercayaan organisasi (organization theory of acceptance). Menurut Barnard, kepercayaan antara individu dan organisasi adalah kunci kesuksesan dalam mencapai tujuan bersama.

Douglas McGregor
Douglas McGregor adalah seorang ahli manajemen asal Amerika Serikat yang hidup pada abad ke-20. Menurutnya, manajemen dapat dibagi menjadi dua gaya, yaitu gaya manajemen teori X dan gaya manajemen teori Y.

Teori X menekankan pada kontrol dan pengawasan terhadap karyawan, sementara teori Y menekankan pada partisipasi dan pengembangan potensi karyawan. McGregor juga memperkenalkan konsep manajemen partisipatif, yang menekankan pentingnya adanya partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan.

Max Weber
Max Weber adalah seorang ahli sosiologi Jerman yang hidup pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Menurutnya, manajemen adalah suatu proses pengaturan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.

Weber juga mengembangkan konsep birokrasi, yang menekankan pada pentingnya adanya struktur organisasi yang jelas dan formal dalam mencapai efisiensi dan efektivitas. Namun, ia juga menekankan pentingnya adanya fleksibilitas dalam pengambilan keputusan.

Elton Mayo
Elton Mayo adalah seorang ahli manajemen asal Australia yang hidup pada abad ke-20. Menurutnya, manajemen adalah suatu proses sosial yang melibatkan interaksi antar individu dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Mayo mengembangkan teori Hawthorne, yang menekankan pada pentingnya adanya hubungan yang baik antara karyawan dan manajemen dalam mencapai produktivitas yang tinggi. Ia juga menekankan pentingnya adanya kepuasan kerja dan lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai tujuan organisasi.

James MacGregor Burns
James MacGregor Burns adalah seorang ahli ilmu politik Amerika Serikat yang hidup pada abad ke-20. Menurutnya, manajemen adalah suatu proses kepemimpinan yang melibatkan interaksi antara pemimpin dan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi.

Burns membedakan antara kepemimpinan transformasional dan transaksional. Kepemimpinan transformasional menekankan pada pengembangan potensi karyawan dan menciptakan visi bersama, sementara kepemimpinan transaksional menekankan pada pemberian insentif dan pengawasan terhadap karyawan.

Chester Barnard
Chester Barnard adalah seorang ahli manajemen asal Amerika Serikat yang hidup pada abad ke-20. Menurutnya, manajemen adalah suatu proses sosial yang melibatkan kerja sama antar individu dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Barnard membagi fungsi manajemen menjadi dua, yaitu fungsi eksekutif dan fungsi operasional. Fungsi eksekutif meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian, sementara fungsi operasional meliputi pelaksanaan dan pengawasan.

Ia juga menekankan pentingnya adanya motivasi dalam organisasi dan mengembangkan teori kepercayaan organisasi (organization theory of acceptance). Menurut Barnard, kepercayaan antara individu dan organisasi adalah kunci kesuksesan dalam mencapai tujuan bersama.

Frederick Herzberg
Frederick Herzberg adalah seorang ahli psikologi asal Amerika Serikat yang hidup pada abad ke-20. Menurutnya, manajemen harus memenuhi kebutuhan dan motivasi karyawan agar dapat mencapai produktivitas yang tinggi.

Herzberg mengembangkan teori motivasi-higiene, yang menekankan pada pentingnya adanya faktor-faktor motivasi (seperti pengembangan potensi dan pengakuan) dan faktor-faktor higiene (seperti kondisi kerja yang aman dan jaminan pekerjaan) dalam menciptakan kepuasan kerja dan produktivitas yang tinggi.


Fungsi Manajemen


Fungsi manajemen utama terdiri dari empat bagian, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Dalam artikel ini, kita akan membahas masing-masing fungsi manajemen secara detail.

Perencanaan
Perencanaan adalah proses menentukan tujuan dan sasaran organisasi serta mengembangkan strategi dan taktik untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan dilakukan oleh manajer pada semua level dalam organisasi. Perencanaan melibatkan:

a. Menentukan tujuan dan sasaran organisasi
Tujuan dan sasaran organisasi harus jelas dan spesifik agar dapat diukur dan dinilai. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang harus disusun untuk membantu organisasi mencapai visi dan misi yang telah ditentukan.

b. Analisis situasi
Manajer harus menganalisis situasi organisasi, termasuk kekuatan dan kelemahan organisasi, peluang dan ancaman, serta kondisi pasar. Analisis ini membantu manajer mengembangkan strategi yang efektif dan efisien.

c. Menentukan strategi
Strategi organisasi adalah rencana aksi yang akan diambil untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Strategi harus sesuai dengan situasi organisasi dan harus memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

d. Mengembangkan rencana taktik
Rencana taktik adalah rencana aksi yang lebih rinci untuk mencapai tujuan organisasi. Rencana taktik harus memperhitungkan sumber daya dan keterampilan yang tersedia, serta mengatasi hambatan yang mungkin timbul.

Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses mengorganisir sumber daya organisasi, termasuk manusia, uang, mesin, dan bahan, untuk mencapai tujuan organisasi. Pengorganisasian melibatkan:

a. Menentukan struktur organisasi
Struktur organisasi adalah cara organisasi diatur dan dioperasikan. Struktur organisasi harus mendukung tujuan dan sasaran organisasi dan memungkinkan organisasi beroperasi secara efektif dan efisien.

b. Menentukan tugas dan tanggung jawab
Tugas dan tanggung jawab harus ditentukan untuk setiap posisi dalam organisasi. Hal ini membantu menghindari tumpang tindih tugas dan tanggung jawab, serta memastikan bahwa setiap posisi diisi oleh orang yang tepat dengan keterampilan yang sesuai.

c. Menentukan otoritas dan wewenang
Otoritas dan wewenang harus ditentukan untuk setiap posisi dalam organisasi. Otoritas dan wewenang harus mendukung tujuan dan sasaran organisasi, serta memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan kebijakan organisasi.

d. Mengembangkan jaringan komunikasi
Jaringan komunikasi harus dikembangkan untuk memastikan bahwa informasi dapat bergerak secara efektif di seluruh organisasi. Hal ini memastikan bahwa semua orang dalam organisasi memiliki informasi yang sama dan dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif.

Pengarahan
Pengarahan adalah proses memotivasi dan memimpin orang untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Pengarahan melibatkan:

a. Menetapkan tujuan individu
Setiap orang dalam organisasi harus memiliki tujuan individu yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi. Tujuan individu harus menantang dan bermanfaat untuk perkembangan karir setiap individu.

b. Memberikan umpan balik
Manajer harus memberikan umpan balik yang jelas dan terbuka kepada karyawan tentang kinerja mereka. Umpan balik harus memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan karyawan serta memberikan saran dan dukungan untuk meningkatkan kinerja.

c. Mengembangkan keterampilan kepemimpinan
Manajer harus mengembangkan keterampilan kepemimpinan untuk memimpin dan memotivasi karyawan. Keterampilan kepemimpinan meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas, memotivasi karyawan, dan memecahkan masalah.

d. Mengembangkan tim kerja yang efektif
Manajer harus mengembangkan tim kerja yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Tim kerja harus terdiri dari orang-orang yang memiliki keterampilan yang sesuai dan bekerja dengan harmonis.

Pengendalian
Pengendalian adalah proses memantau dan mengevaluasi kinerja organisasi untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran organisasi dicapai. Pengendalian melibatkan:

a. Membuat standar kinerja
Standar kinerja harus ditentukan untuk setiap posisi dalam organisasi. Standar kinerja harus mencerminkan tujuan dan sasaran organisasi serta memungkinkan evaluasi kinerja yang akurat.

b. Memantau kinerja
Manajer harus memantau kinerja organisasi secara teratur untuk memastikan bahwa standar kinerja terpenuhi. Ini melibatkan pemantauan kemajuan yang terjadi, serta identifikasi masalah dan kesempatan untuk perbaikan.

c. Mengambil tindakan korektif
Jika kinerja organisasi tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan, manajer harus mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja. Tindakan korektif dapat meliputi pelatihan tambahan, perubahan proses, atau penggantian karyawan.

d. Mengevaluasi kinerja
Manajer harus mengevaluasi kinerja organisasi secara teratur untuk menentukan apakah tujuan dan sasaran organisasi telah dicapai. Evaluasi kinerja dapat melibatkan pengukuran kinerja individu dan tim kerja, serta pengukuran kinerja organisasi secara keseluruhan.

Keempat fungsi manajemen ini saling terkait dan harus dilakukan secara terus menerus untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Tidak satu pun fungsi manajemen yang dapat diabaikan atau ditinggalkan karena setiap fungsi memiliki peran penting dalam keberhasilan organisasi.

Contoh Penerapan Fungsi Manajemen

Untuk lebih memahami bagaimana fungsi manajemen dapat diterapkan dalam praktik, berikut ini adalah contoh penerapan fungsi manajemen dalam organisasi.

Contoh 1: Perusahaan Makanan

Sebagai contoh, seorang manajer di perusahaan makanan bertanggung jawab untuk menghasilkan produk makanan yang berkualitas dan memenuhi standar keamanan pangan. Berikut adalah contoh bagaimana fungsi manajemen dapat diterapkan dalam organisasi tersebut.

Perencanaan
Manajer harus merencanakan apa yang harus dilakukan untuk memproduksi makanan yang berkualitas dan aman. Perencanaan meliputi menentukan sumber daya yang diperlukan, seperti bahan mentah, tenaga kerja, dan peralatan produksi. Manajer harus membuat rencana produksi yang mencakup jadwal produksi dan target produksi.

Pengorganisasian
Manajer harus mengorganisasi sumber daya yang tersedia untuk memproduksi makanan yang berkualitas dan aman. Ini meliputi menentukan tugas dan tanggung jawab karyawan, menyusun jadwal kerja, dan mengatur alur produksi. Manajer harus memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan pelatihan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dengan efektif.

Pengarahan
Manajer harus memotivasi dan memimpin karyawan untuk memproduksi makanan yang berkualitas dan aman. Ini meliputi memberikan umpan balik yang jelas dan terbuka tentang kinerja karyawan, mengembangkan keterampilan kepemimpinan, dan membangun tim kerja yang efektif. Manajer harus memastikan bahwa karyawan memiliki motivasi dan dorongan yang cukup untuk mencapai tujuan produksi.

Pengendalian
Manajer harus memantau dan mengevaluasi kinerja produksi untuk memastikan bahwa makanan yang dihasilkan berkualitas dan aman. Ini meliputi membuat standar produksi yang jelas, memantau kinerja produksi secara teratur, mengambil tindakan korektif jika diperlukan, dan mengevaluasi kinerja produksi secara keseluruhan.

Contoh 2: Kantor Akuntansi

Sebagai contoh lain, seorang manajer di sebuah kantor akuntansi bertanggung jawab untuk menyediakan layanan akuntansi berkualitas tinggi kepada klien. Berikut adalah contoh bagaimana fungsi manajemen dapat diterapkan dalam organisasi tersebut.

Perencanaan
Manajer harus merencanakan bagaimana memberikan layanan akuntansi yang berkualitas tinggi kepada klien. Perencanaan meliputi menentukan sumber daya yang diperlukan, seperti perangkat lunak akuntansi dan tenaga kerja yang terlatih. Manajer harus membuat rencana layanan yang mencakup jadwal kerja dan target penyelesaian pekerjaan.

Pengorganisasian
Manajer harus mengorganisasi sumber daya yang tersedia untuk memberikan layanan akuntansi yang berkualitas tinggi kepada klien. Ini meliputi menentukan tugas dan tanggung jawab karyawan, menyusun jadwal kerja, dan mengatur alur kerja. Manajer harus memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan pelatihan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dengan efektif.

Pengarahan
Manajer harus memotivasi dan memimpin karyawan untuk memberikan layanan akuntansi yang berkualitas tinggi kepada klien. Ini meliputi memberikan umpan balik yang jelas dan terbuka tentang kinerja karyawan, mengembangkan keterampilan kepemimpinan, dan membangun tim kerja yang efektif. Manajer harus memastikan bahwa karyawan memiliki motivasi dan dorongan yang cukup untuk memberikan layanan terbaik kepada klien.

Pengendalian
Manajer harus memantau dan mengevaluasi kinerja layanan akuntansi untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan berkualitas tinggi. Ini meliputi membuat standar layanan yang jelas, memantau kinerja layanan secara teratur, mengambil tindakan korektif jika diperlukan, dan mengevaluasi kinerja layanan secara keseluruhan.

Kesimpulan

Fungsi manajemen merupakan dasar dari manajemen yang efektif. Fungsi-fungsi ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Perencanaan meliputi merencanakan tujuan dan sasaran organisasi, serta mengembangkan strategi dan rencana tindakan untuk mencapainya. Pengorganisasian meliputi mengorganisasi sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Pengarahan meliputi memotivasi dan memimpin karyawan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Pengendalian meliputi memantau dan mengevaluasi kinerja untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran organisasi tercapai.

Ketika semua fungsi manajemen dilakukan dengan baik dan efektif, maka organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Setiap fungsi memiliki peran penting dalam memastikan keberhasilan organisasi, dan tidak ada satu fungsi pun yang dapat diabaikan atau ditinggalkan. Oleh karena itu, penting bagi manajer untuk memahami dan menguasai setiap fungsi manajemen agar dapat memimpin organisasi dengan efektif dan efisien.

Unsur Manajemen


Dalam melakukan kegiatan manajemen, terdapat beberapa unsur yang harus diperhatikan oleh manajer agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Unsur-unsur manajemen meliputi tujuan, sumber daya, lingkungan, keputusan, dan perencanaan.

Tujuan
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Tujuan ini dapat berupa keuntungan, pelayanan publik, atau pencapaian lain yang telah ditetapkan. Tujuan organisasi dapat dibagi menjadi tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Dalam manajemen, tujuan sangat penting untuk diidentifikasi karena akan menjadi acuan bagi kegiatan organisasi. Tujuan akan mempengaruhi pemilihan strategi dan rencana tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi.

Sumber Daya
Sumber daya adalah segala hal yang dimiliki oleh organisasi untuk mencapai tujuannya. Sumber daya organisasi dapat berupa tenaga kerja, keuangan, dan material. Ketersediaan sumber daya yang mencukupi dan efektif sangat penting bagi suatu organisasi untuk mencapai tujuan.

Manajer harus memastikan bahwa sumber daya organisasi digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Misalnya, manajer harus memastikan bahwa karyawan ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan mereka untuk memaksimalkan produktivitas dan efisiensi.

Lingkungan
Lingkungan organisasi meliputi kondisi eksternal yang mempengaruhi operasi organisasi. Lingkungan organisasi dapat dibagi menjadi lingkungan internal dan eksternal.

Lingkungan internal mencakup faktor-faktor seperti budaya organisasi, struktur organisasi, dan proses bisnis. Lingkungan eksternal mencakup faktor-faktor seperti persaingan, regulasi, teknologi, dan tren pasar.

Manajer harus memahami lingkungan organisasi untuk memastikan bahwa organisasi dapat beroperasi dengan efektif. Misalnya, manajer harus memantau persaingan dan tren pasar untuk mengetahui bagaimana organisasi dapat bersaing dan berkembang di pasar yang kompetitif.

Keputusan
Keputusan adalah bagian integral dari manajemen. Keputusan yang dibuat oleh manajer dapat mempengaruhi keseluruhan operasi organisasi dan pencapaian tujuan.

Keputusan manajer dapat berupa keputusan strategis, taktis, atau operasional. Keputusan strategis adalah keputusan yang mempengaruhi arah jangka panjang organisasi. Keputusan taktis adalah keputusan yang mempengaruhi arah jangka menengah organisasi. Keputusan operasional adalah keputusan yang mempengaruhi arah jangka pendek organisasi.

Manajer harus mempertimbangkan berbagai faktor saat membuat keputusan, seperti ketersediaan sumber daya, kondisi lingkungan, dan tujuan organisasi. Keputusan yang baik harus didasarkan pada informasi yang akurat dan relevan, serta harus mempertimbangkan risiko dan konsekuensi yang mungkin terjadi.

Perencanaan
Perencanaan adalah proses merumuskan rencana dan strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan meliputi identifikasi tujuan, analisis lingkungan, penentuan strategi, dan pengembangan rencana tindakan.

Manajer harus memastikan bahwa perencanaan dilakukan secara sistematis dan terstruktur untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai dengan efektif dan efisien. Perencanaan yang baik harus fleksibel dan dapat diadaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan atau perubahan tujuan organisasi.

15+ Pengertian Manajemen adalah? Menurut para Ahli, Fungsi dan Unsur Manajemen Rating: 4.5 Diposkan Oleh: admin