Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Demak – Awal Kerajaan Demak terbentuk sebagai kadipaten dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Letak Kerajaan Demak ini di pesisir pantai utara Jawa. Melalui kerajaan ini, agama Islam bisa tesebar di Jawa, dengan hasil peninggalan berupa Mesjid Agung Demak.
Hanya karena persoalan antar keluarga terjadi pemberontakan hingga tahun 1568 kekuasaan kerajaan demak beralih ke Pajang oleh Joko Tingkir. Walau demikian, kerajaan ini menorehkan berbagai kisah apalagi saat masa pusat keraton di Bintara disebut Demak Bintara, dan pada saat ibu Kota dipindahkan ka Prawata disebut Demak Prawata saat Raja Demak Ke 4 berkuasa.
Latar belakang berdirinya kerajaan ini saat Majapahit runtuh pada abad ke-15. Saat itu banyak kadipaten termasuk Demak yang menjadi wilayah mandiri dan berpisah. Bahkan keturunan dari Kerajaan Majapahit yakni anak Prabu Brawijaya memerintah Kerajaan Demak.
Melaui dirinyalah Kerajaan Demak berhasil di bidang pertahanan dan sering bermusyawarah dengan ulama. Apalagi saat Raden Patah mengalahkan Girindra Wardhana tahun 1478 yang saat itu memerintah kerajaan majapahit hingga demak dapat mengambil alih wilayah kerajaan majapahit.
Namun Raden Patah harus berakhir sebab tutup usia pada 1518 dan kerajaan diambil alih oleh anaknya yang bernama Pati Unus yang berjuluk Pangeran Sabrang Lor. Sebagai ahli strategi, membuat kerajaan demak menjadi maritin terkuat dengan besarnya armada laut.
Keberhasilan tidak berlangsung lama sebab, saat beberapa kali berperang dengan Portugis, Pati Unus tewas dan komando armada laut dipegang oleh Fadhlullah Khan atau Fatalehan. Melalui dirinya, ia bisa merebut Sunda Kelapa tahun 1527.
Pada tahun 1527 Fatahelan berhasil merebut Sunda Kelapa. Pengambil alihan ini atas pemikiran Sunan Gunung Jati. Sepeninggalan kematian Pati Unus, digantinkan oleh Sultan Trenggono yang merupakan adik angkat Pati Unus.
Beberapa kali keberhasilan tercapai dibawah Sultan Trenggono seperti mengusir Portugis tahun 1527, dan menguasai Tuban, Surabaya dan Pasuruan serta Madiun tahun 1529, Malang dan Blambangan tahun 1545.
Namun ia harus berakhir saat menalukkan Panurukan pada tahun 1546, karena hal sepele dan Sultan Trenggono digantikan oleh Raden Mukmin yang berlatar belakang agama. Karena kurang pengalaman, daerah seperti Banten, Cirebon, Surabaya dan gresik lepas dari Kerajaan Demak dan membangun kerajaan sendiri.
Melalui Raden Mukmin memiliki pusat kerajaan dipindahkan ke Prawata dan masa demak Prawata dimulai. Namun pengangkatan Raden Mukmin ditentang oleh Pangeran Sekar hingga Pangeran Sekar dibunuh saat lepas sholat Jumat di sekitar Sungai.
Hal ini membuat anak Sekar P.Arya Penangsang membalas dendam hingga tahun 1549, raden mukmin beserta istrinya tewas dibunuh dan Arya Penangsang pun naik tahta dan menjadi Raja Demak 5 Pengikut Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri seorang adipati jepara. Akibat tindakannya itu Arya Penangsang tidak disukai oleh para adipati.
Pada tahun 1554 terjadilah Pemberontakan dilakukan oleh Adipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijoyo) untuk merebut kekuasaan dari Arya Penangsang. Dalam Peristiwa ini Arya Penangsang dibunuh oleh Sutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Dengan terbunuhnya Arya Penangsang sebagai Raja Demak ke 5, maka berakhirlah era Kerajaan Demak. Joko Tingkir memindahkan Pusat Pemerintahan ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang.

Penjelasan Secara Singkat Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Demak
Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa latar belakang berdirinya kerajaan demak sebenarnya dapat dijelaskan secara singkat yaitu
Awalnya kerajaan ini adalah kadipaten dari Majapahit. Namun karena Majapahit runtuh banyak kadipaten seperti Demak bernama Glagah Wangi tumbuh mengingat banyaknya di Demak beragama islam dan Raden Patah yang saat itu sebagai bupati membuat kerajaan memiliki wilayah yang luas dan membentang di pesisir utara Jawa, bekas Kerajaan Majapahit.
Demikianlah informasi mengenai Jelaskan Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Demak? Ini Sejarah Singkatnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.