Artikel Belajar dan Bermanfaat

Saturday 2 February 2019

Hubungan Antara Lobi, Diplomasi & Negosiasi Terhadap Komunikasi

Hubungan Antara Lobi, Diplomasi & Negosiasi Terhadap Komunikasi - Secara harfiah atau etimologi, pengertian diplomasi berasal dari istilah Yunani dari kata “diploma”. Arti diploma sendiri dalam bahasa Yunani adalah "sebuah kertas yang dilipat dua". 

Maksud dari hal ini adalah suatu yang didesain sebagai dokumen resmi Negara/ dokumen sejarah, sebuah sertifikat perundingan, kewenangan, dan semacamnya. 

Sedangkan secara terminologi, pengertian diplomasi adalah Kegiatan diplomasi adalah kegiatan yang mengatur hubungan resmi diantara dua negara atau bahkan lebih. Seseorang yang melakukan diplomasi disebut dengan "Diplomat". 

Menurut KBBI, pengertian diplomat adalah orang yang berkecimpung dalam bidang diplomasi menteri luar negeri, duta besar dan pejabat diplomat.

Pengertian Diplomat menurut S.L. Roy yang menjelaskan bahwa semua abdi negara yang bekerja di bidang hubungan diplomatik baik di dalam negeri maupun anggota kedutaan dan kantor perwakilan di Luar Negeri. 

Sedangkan menurut Edward Heath yaitu "A Diplomat is a man who thinks Twice before he says nothing". 

Menurut para ahli terkait definisi Diplomasi dalam hal ini menurut Herman F. Eilts dalam bukunya, “Diplomacy-Contemporary Practice” menjelaskan bahwa pengertian diplomasi adalah suatu seni atau ilmu yang harus dilakukan sehubungan dengan tranksaksi suatu urusan negara-negara yang berdaulat dengan cara memanfaatkan saran-sarana agen-agen yang diakui (terekstradisi). 

Diplomasi merupakan salah satu aspek yang berperan besar bagi aktor hubungan internasional dalam mencapai kepentingannya. 

Jenis-Jenis Diplomasi 

Ketika diteliti lebih lanjut, diplomasi sendiri mempunyai beberapa pola berbeda yang masing-masing pola tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri diantaranya Diplomasi Bilateral, Diplomasi Multilateral, Diplomasi Asosiasi, Diplomasi Konferensi, Diplomasi Personal dan Diplomasi Puncak.

Selain itu, terdapat juga model, pola atau jenis diplomasi sebagaimana menurut S.L Roy yaitu: 
  1. Diplomasi komersial (perdagangan)
  2. Diplomasi demokratik
  3. Diplomasi totaliter
  4. Diplomasi (melalui) konferensi
  5. Diplomasi diam-diam
  6. Diplomasi Preventif
  7. Diplomasi sumber daya

Tujuan Diplomasi 

Menurut Kautilya, sebagai seorang tokoh atau ahli stategi politik di masa dinasti Mauryan di India menjelaskan bahwa terdapat 4 tujuan diplomasi yaitu Acquistion, Preservation, Augmentation, Proper distribution. Maksud dari 4 tujuan diplomasi ini yaitu:
  1. Acquisition. Yang dimaksud dengan Tujuan diplomasi ini adalah untuk membuat hubungan dengan negara lain (hubungan diplomatik).
  2. Preservation. Sedangkan Tujuan diplomasi dalam hal preservation adalah untuk menjaga hubungan dengan negara lain
  3. Proper distribution. Tujuan diplomasi adalah harmoni, perdamaian.
  4. Augmentation. Tujuan diplomasi adalah untuk memperluas hubungan diplomatic.

Hubungan Antara Lobi, Diplomasi & Negosiasi Terhadap Komunikasi

Adapun hubungan dari ketiga hal ini dapat dijelaskan dibawa berikut: 
  • Konsep Lobi, Negosiasi dan Diplomasi merupakan suatu bagian dari konsep komunikasi yang biasanya bertujuan untuk menarik perhatian, menimbulkan empati, mempengaruhi, menarik simpati, perusahaan, menyampaikan informasi baik itu untuk seseorang, kelompok, organisasi, perusahaan bahkan negara.
  • Tidak hanya itu, pada aspek komunikasi ketiga hal ini tidak terlepas dari kondisi kehidupan yang setiap orang membutuhkan informasi.
  • Dengan kata lain, Keberhasilan lobi, negosiasi dan diplomasi tidak lepas dari proses komunikasi yang baik.
  • Dalam konteks proses komunikasi, negosiator mempunyai peran dan fungsi penting sebagai komunikator yang menjadi pembuka proses dalam terjadinya komunikasi dalam negosiasi.
  • Olehnya itu, sebagai komunikator, baik negosiator, lobbyist dan diplomat memiliki tugas dan fungsi yang dapat memahami kliennya yang di pihak lain berperan sebagai komunikan.
Sejarah perkembang diplomasi melahirkan suatu aturan-aturan mengenai praktik-praktik akan hubungan diplomatik dan hubungan internasional lainnya seperti yang terjadi pada Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan diolomatik beserta protokol-protokol pilihan. 

Selain itu dilanjutkan pada Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler beserta protokol-protokol pilihan, Konvensi New York 1969 mengenai Misi Khusus beserta protocol-protokol pilihan, Konvensi New York 1973 mengenai 

Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan terhadap orang-orang yang menurut Hukum Internasional dilindungi, termasuk para diplomat, Konvensi Wina 1975 mengenai Keterwakilan Negara dalam Hubungannya dengan Organisasi Internasional yang bersifat Universal.

Hubungan Antara Lobi, Diplomasi & Negosiasi Terhadap Komunikasi - Secara harfiah atau etimologi, pengertian diplomasi berasal dari istilah Yunani dari kata “diploma”. Arti diploma sendiri dalam bahasa Yunani adalah "sebuah kertas yang dilipat dua".  Maksud dari hal ini adalah suatu yang didesain sebagai dokumen resmi Negara/ dokumen sejarah, sebuah sertifikat perundingan, kewenangan, dan semacamnya.  Sedangkan secara terminologi, pengertian diplomasi adalah Kegiatan diplomasi adalah kegiatan yang mengatur hubungan resmi diantara dua negara atau bahkan lebih. Seseorang yang melakukan diplomasi disebut dengan "Diplomat".  Menurut KBBI, pengertian diplomat adalah orang yang berkecimpung dalam bidang diplomasi menteri luar negeri, duta besar dan pejabat diplomat. Pengertian Diplomat menurut S.L. Roy yang menjelaskan bahwa semua abdi negara yang bekerja di bidang hubungan diplomatik baik di dalam negeri maupun anggota kedutaan dan kantor perwakilan di Luar Negeri.  Sedangkan menurut Edward Heath yaitu "A Diplomat is a man who thinks Twice before he says nothing".  Menurut para ahli terkait definisi Diplomasi dalam hal ini menurut Herman F. Eilts dalam bukunya, “Diplomacy-Contemporary Practice” menjelaskan bahwa pengertian diplomasi adalah suatu seni atau ilmu yang harus dilakukan sehubungan dengan tranksaksi suatu urusan negara-negara yang berdaulat dengan cara memanfaatkan saran-sarana agen-agen yang diakui (terekstradisi).  Diplomasi merupakan salah satu aspek yang berperan besar bagi aktor hubungan internasional dalam mencapai kepentingannya.  Jenis-Jenis Diplomasi  Ketika diteliti lebih lanjut, diplomasi sendiri mempunyai beberapa pola berbeda yang masing-masing pola tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri diantaranya Diplomasi Bilateral, Diplomasi Multilateral, Diplomasi Asosiasi, Diplomasi Konferensi, Diplomasi Personal dan Diplomasi Puncak. Selain itu, terdapat juga model, pola atau jenis diplomasi sebagaimana menurut S.L Roy yaitu:  Diplomasi komersial (perdagangan) Diplomasi demokratik Diplomasi totaliter Diplomasi (melalui) konferensi Diplomasi diam-diam Diplomasi Preventif Diplomasi sumber daya Tujuan Diplomasi  Menurut Kautilya, sebagai seorang tokoh atau ahli stategi politik di masa dinasti Mauryan di India menjelaskan bahwa terdapat 4 tujuan diplomasi yaitu Acquistion, Preservation, Augmentation, Proper distribution. Maksud dari 4 tujuan diplomasi ini yaitu: Acquisition. Yang dimaksud dengan Tujuan diplomasi ini adalah untuk membuat hubungan dengan negara lain (hubungan diplomatik). Preservation. Sedangkan Tujuan diplomasi dalam hal preservation adalah untuk menjaga hubungan dengan negara lain Proper distribution. Tujuan diplomasi adalah harmoni, perdamaian. Augmentation. Tujuan diplomasi adalah untuk memperluas hubungan diplomatic. Hubungan Antara Lobi, Diplomasi & Negosiasi Terhadap Komunikasi Adapun hubungan dari ketiga hal ini dapat dijelaskan dibawa berikut:  Konsep Lobi, Negosiasi dan Diplomasi merupakan suatu bagian dari konsep komunikasi yang biasanya bertujuan untuk menarik perhatian, menimbulkan empati, mempengaruhi, menarik simpati, perusahaan, menyampaikan informasi baik itu untuk seseorang, kelompok, organisasi, perusahaan bahkan negara.  Tidak hanya itu, pada aspek komunikasi ketiga hal ini tidak terlepas dari kondisi kehidupan yang setiap orang membutuhkan informasi.  Dengan kata lain, Keberhasilan lobi, negosiasi dan diplomasi tidak lepas dari proses komunikasi yang baik.  Dalam konteks proses komunikasi, negosiator mempunyai peran dan fungsi penting sebagai komunikator yang menjadi pembuka proses dalam terjadinya komunikasi dalam negosiasi.  Olehnya itu, sebagai komunikator, baik negosiator, lobbyist dan diplomat memiliki tugas dan fungsi yang dapat memahami kliennya yang di pihak lain berperan sebagai komunikan. Sejarah perkembang diplomasi melahirkan suatu aturan-aturan mengenai praktik-praktik akan hubungan diplomatik dan hubungan internasional lainnya seperti yang terjadi pada Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan diolomatik beserta protokol-protokol pilihan.  Selain itu dilanjutkan pada Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler beserta protokol-protokol pilihan, Konvensi New York 1969 mengenai Misi Khusus beserta protocol-protokol pilihan, Konvensi New York 1973 mengenai  Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan terhadap orang-orang yang menurut Hukum Internasional dilindungi, termasuk para diplomat, Konvensi Wina 1975 mengenai Keterwakilan Negara dalam Hubungannya dengan Organisasi Internasional yang bersifat Universal. Ilustrasi: Hubungan Antara Lobi, Diplomasi & Negosiasi Terhadap Komunikasi Demikianlah informasi mengenai Hubungan Antara Lobi, Diplomasi & Negosiasi Terhadap Komunikasi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Ilustrasi: Hubungan Antara Lobi, Diplomasi & Negosiasi Terhadap Komunikasi

Demikianlah informasi mengenai Hubungan Antara Lobi, Diplomasi & Negosiasi Terhadap Komunikasi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Hubungan Antara Lobi, Diplomasi & Negosiasi Terhadap Komunikasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: admin