Artikel Belajar dan Bermanfaat

Thursday 24 January 2019

Pengertian ISIS, Tujuan, Dampak ISIS & Sejarah Terbentuknya ISIS

Pengertian ISIS, Tujuan, Dampak ISIS & Sejarah Terbentuknya ISIS - Singkatan ISIS adalah kepanjangan dari Islamic State of Iraq and Syiria.

 Latar Belakang ISIS dipelopori atau dibentuk oleh Abu Bakar Al-Baghdady yang mengklaim sebagai gerakan militan bertujuan pendirian khalifah dan menjadi Negara Islam (Daulah Islamiyah). 

Jika ditinjau hingga kini, secara sederhana pengertian ISIS adalah kelompok militan yang didirikan oleh Abu Bakar Al-Baghdady untuk pendirian negara Islam. 

Akan tetapi, hingga saat ini melihat perjalanan ISIS dari sejarah terbentuknya hingga sekarang, ada banyak kekeliruan yang diinformasikan baik media dari luar dan di Indonesia. 

Hal itu dengan sendirinya bertolak belakang dengan nilai-nilai Islam yang mencintai perdamaian. Lebih jauh membahas mengenai ISIS mari menelisik sejarah terbentuknya ISIS. 

Sejarah ISIS: Latar Belakang Terbentuknya ISIS

Cikal bakal terbentuknya ISIS, dilatar belakangi dari efek politik yang terjadi di Timur Tengah yang dikenal dengan istilah Arab Spring

Dalam sejarahnya, ISIS pertama kali dibentuk oleh almarhum Abu Musab al-Zarqawi. Saat itu, ISIS belum bernama demikian. 

Saat itu, Abu Musab Al-Zarqawi sebagai cikal bakal sejarah terbentuknya ISIS bernama Tawhid wa al-Jihad yang dibentuk tahun 2002.

Abu Musab Al-Zarqawi ini merupakan warga Yordania. Disinyalir tujuan dari Abu Musab Al-Zarqawi dalam sejarahnya, diawali untuk menguasai Irak dengan musuh utama adalah Amerika Serikat (AS). 


Gerakan kelompok militan ini, Zarqawi menyatakan dukungan kepada Osama Bin Laden dan membentuk Al Qaeda di Iraq (AQI). 

Akan tetapi, Taktik Zarqawi dipandang pemimpin Al-Qaida sebagai terlalu ekstrem. Hingga pada tahun 2006, AQI mendirikan organisasi yang dikenal "Negara Islam di Irak (ISI)" yang kemudian melemah. 

Hal itu disebabkan dari adanya peningkatan pasukan AS dan suatu pendirian dewan Kebangkitan oleh suku Arab Sunni yang menolak kebrutalan. 

Terbentuknya ISIS

Gerakan ISI kemudian merupakan cikal bakal terbentuknya ISIS yang dimana bagian dari kelompok dari AQI kemudian mendirikan ISIS yang dikenal dengan Abu Bakar Al-Baqhdadi. Disinyalir bahwa Abu Bakar Al-Baghdadi lahir di Samarra tahun 1971. 

Gerakan Abu Bakar Al-Baghdadi ini ditahun 2010 berinisiatif membentuk ISIS setelah menjadi pemimpin Pasukan. Mereka bergabung dalam pemberontakan menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad, mendirikan Front al-Nusra. 

Hingga tepat pada April 2013, Abu Bakar Al- Baghdadi mengumumkan penggabungan pasukannya di Irak dan Suriah dan membentuk Negara Islam di Irak dan Levant yang dikenal  ISIS. 

Sebab Abu Bakar Al-Baghdadi menjadi pemimpin terjadi diawali dari Zarqawi yang menjadi bagian Al-Qaeda, Selanjutnya, pada tahun yang sama, dibentuk Dewan Syuro Mujahidin di bawah kepemimpinan Abdullah Rashed al-Baghdadi. 

Namun, Az-Zarqawi akhirnya tewas dalam serangan AS pada pertengahan tahun 2006 dan kepemimpinan Daulah Islamiyah beralih ke Abu Hamza al-Mohajir. 

Hanya berselang empat tahun, tepatnya tanggal 19 April 2010, tentara AS di Irak berhasil membunuh Abu Hamza al-Mohajir. Akhirnya, Abu Bakr Al Baghdadi terpilih sebagai pengganti. 

Deklarasi terbentuknya ISIS setahun berikutnya tepatnya pada Juni 2014, ISIS mampu menguasai kota Mosul, dan maju ke selatan menuju Baghdad. 

Sejumlah pihak memperkirakan ISIS dan sekutunya menguasai 40.000 km2 dari wilayah Irak dan Suriah, kurang lebih seluas negara Belgia. Kota-kota yang mereka kuasai diantaranya adalah Mosul, Tikrit, Falluja dan Tal Afar di Irak; Raqqa di Suriah. 

Bahkan menurut Prof Peter Neumann dari King's College London yang memperkirakan terdapat sekitar 80% pejuang Barat di Suriah telah bergabung dengan kelompok ini.

Tida hanya di negara bagian timur, ISIS juga mengklaim bahwa mempunyai pejuang dari Inggris, Prancis, Jerman, dan negara Eropa lain, seperti AS, dunia Arab dan negara Kaukakus. 

Hingga pada tahun 2014 diperkirakan bahwa terdapat 400.000 km2 wilayah yang dikuasai ISIS. 

Jika dihitung bahwa ISIS telah menguasai wilayah yang lebih luas dari Qatar, Lebanon, Emirat Arab, Yaman, Bahrain dll. 

Pada kota-kota yang berhasil dikuasai ISIS menyediakan fasilitas umum meliputi penyediaan listrik, transportasi, sekolah dengan buku-bukunya, kegiatan ekonomi seperti pasar, toko, pabrik roti, layanan internet, media (koran), pengadilan dan pengamanan dari kriminalitas.

Kekuatan Ekonomi ISIS 

Dengan percepatan gerakan ISIS ini menjadi sebuah tanda tanya besar bagaimana bisa mampu melakukan agresi dan invasi. Hal itu tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membeli sejumlah peralatan militer. 

Menurut Prof Neumann yakin sebelum menguasai Mosul pada Juni lalu, ISIS telah mempunyai dana serta aset senilai US$900 juta dollar yang meningkat US$2 milliar.

Bahkan ada yang menyebutkan bahwa ISIS telah mengambil ratusan juta dollar di Bank Sentral Irak di Mosul. Selain dari itu, kekuatan ISIS semakin besar dengan dapat mengontrol ladang minyak yang terdapat di bagian utara Irak. 

Tujuan Organisasi ISIS

Sebagai organisasi yang dipimpin oleh Abu Bakar Al-Baghdadi di wilayah Timur Tengah, gerakan ISIS memiliki tujuan untuk mendirikan negara Islam. 

Salah satu langkah untuk mewujudkannya adalah dengan melakukan penaklukan wilayah Suriah, Lebanon, Israel, Irak, Jordania, dan Mesir dengan menjadi negara kesatuan dibawah bendera Khilafah. 

Bagi ISIS, persatuan Islam di seluruh dunia hanya terwujud dengan dua hal. Pertama, adanya institusi tunggal dalam bentuk khilafah. Kedua, adanya kepemimpinan dalam bentuk khalifah, imamah, atau amirul mukminin.

Dampak - Dampak ISIS 

Adapun dampak yang ditimpulkan gerakan ISIS adalah: 
  1. ISIS memberikan dampak negatif yang begitu besar bagi Kota Sunny dengan menyebabkan konflik atau kekerasan yang meluas di negara-negara Timur Tengah.
  2. Selain itu, ISIS mengakibatkan dampak buruk dengan menyuburkan apa yang dikenal dengan Islamphobia di negara-negara lain khususnya Barat. Terbentuk, insiden Islamophia di Barat meningkat setelah berbagai aksi yang dilakukan ISIS.
  3. Selain itu, ISIS menjadi gerakan yang diantisipasi setiap negara dalam mengawasi jalur International agar warganya tidak menjadi pemberontak baik di negara asal dan di pusat gerakan ISIS. 
  4. Membuat suatu kelompok yang membuatnya terjadinya kegiatan terorisme. 
  5. Merusak Ideologi Suatu Negara yang dimana ISIS mempunyai ideology yang tidak sesuai dengan negara kita. Hal itu dilakukan ISIS dengan memaksakan kehendak pada umat muslim di seluruh dunia agar mau tunduk dan hormat kepada Khalifah nya yakni Abu Bakar Al-Baghdady.
Demikianlah informasi mengenai Apa Itu ISIS: Pengertian Isis, Tujuan & Sejarah Terbentuknya Isis.

Apa Itu Isis: Pengertian Isis, Tujuan & Sejarah Terbentuknya Isis - Singkatan ISIS adalah kepanjangan dari Islamic State of Iraq and Syiria.  Latar Belakang ISIS dipelopori atau dibentuk oleh Abu Bakar Al-Baghdady yang mengklaim sebagai gerakan militan bertujuan pendirian khalifah dan menjadi Negara Islam (Daulah Islamiyah).  Jika ditinjau hingga kini, secara sederhana pengertian ISIS adalah kelompok militan yang didirikan oleh Abu Bakar Al-Baghdady untuk pendirian negara Islam.  Akan tetapi, hingga saat ini melihat perjalanan ISIS dari sejarah terbentuknya hingga sekarang, ada banyak kekeliruan yang diinformasikan baik media dari luar dan di Indonesia.  Hal itu dengan sendirinya bertolak belakang dengan nilai-nilai Islam yang mencintai perdamaian. Lebih jauh membahas mengenai ISIS mari menelisik sejarah terbentuknya ISIS.  Sejarah ISIS: Latar Belakang Terbentuknya ISIS Cikal bakal terbentuknya ISIS, dilatar belakangi dari efek politik yang terjadi di Timur Tengah yang dikenal dengan istilah Arab Spring.  Dalam sejarahnya, ISIS pertama kali dibentuk oleh almarhum Abu Musab al-Zarqawi. Saat itu, ISIS belum bernama demikian.  Saat itu, Abu Musab Al-Zarqawi sebagai cikal bakal sejarah terbentuknya ISIS bernama Tawhid wa al-Jihad yang dibentuk tahun 2002. Abu Musab Al-Zarqawi ini merupakan warga Yordania. Disinyalir tujuan dari Abu Musab Al-Zarqawi dalam sejarahnya, diawali untuk menguasai Irak dengan musuh utama adalah Amerika Serikat (AS).  Gerakan kelompok militan ini, Zarqawi menyatakan dukungan kepada Osama Bin Laden dan membentuk Al Qaeda di Iraq (AQI).  Akan tetapi, Taktik Zarqawi dipandang pemimpin Al-Qaida sebagai terlalu ekstrem. Hingga pada tahun 2006, AQI mendirikan organisasi yang dikenal "Negara Islam di Irak (ISI)" yang kemudian melemah.  Hal itu disebabkan dari adanya peningkatan pasukan AS dan suatu pendirian dewan Kebangkitan oleh suku Arab Sunni yang menolak kebrutalan.  Terbentuknya ISIS Gerakan ISI kemudian merupakan cikal bakal terbentuknya ISIS yang dimana bagian dari kelompok dari AQI kemudian mendirikan ISIS yang dikenal dengan Abu Bakar Al-Baqhdadi. Disinyalir bahwa Abu Bakar Al-Baghdadi lahir di Samarra tahun 1971.  Gerakan Abu Bakar Al-Baghdadi ini ditahun 2010 berinisiatif membentuk ISIS setelah menjadi pemimpin Pasukan. Mereka bergabung dalam pemberontakan menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad, mendirikan Front al-Nusra.  Hingga tepat pada April 2013, Abu Bakar Al- Baghdadi mengumumkan penggabungan pasukannya di Irak dan Suriah dan membentuk Negara Islam di Irak dan Levant yang dikenal  ISIS.  Sebab Abu Bakar Al-Baghdadi menjadi pemimpin terjadi diawali dari Zarqawi yang menjadi bagian Al-Qaeda, Selanjutnya, pada tahun yang sama, dibentuk Dewan Syuro Mujahidin di bawah kepemimpinan Abdullah Rashed al-Baghdadi.  Namun, Az-Zarqawi akhirnya tewas dalam serangan AS pada pertengahan tahun 2006 dan kepemimpinan Daulah Islamiyah beralih ke Abu Hamza al-Mohajir.  Hanya berselang empat tahun, tepatnya tanggal 19 April 2010, tentara AS di Irak berhasil membunuh Abu Hamza al-Mohajir. Akhirnya, Abu Bakr Al Baghdadi terpilih sebagai pengganti.  Deklarasi terbentuknya ISIS setahun berikutnya tepatnya pada Juni 2014, ISIS mampu menguasai kota Mosul, dan maju ke selatan menuju Baghdad.  Sejumlah pihak memperkirakan ISIS dan sekutunya menguasai 40.000 km2 dari wilayah Irak dan Suriah, kurang lebih seluas negara Belgia. Kota-kota yang mereka kuasai diantaranya adalah Mosul, Tikrit, Falluja dan Tal Afar di Irak; Raqqa di Suriah.  Bahkan menurut Prof Peter Neumann dari King's College London yang memperkirakan terdapat sekitar 80% pejuang Barat di Suriah telah bergabung dengan kelompok ini. Tida hanya di negara bagian timur, ISIS juga mengklaim bahwa mempunyai pejuang dari Inggris, Prancis, Jerman, dan negara Eropa lain, seperti AS, dunia Arab dan negara Kaukakus.  Hingga pada tahun 2014 diperkirakan bahwa terdapat 400.000 km2 wilayah yang dikuasai ISIS.  Jika dihitung bahwa ISIS telah menguasai wilayah yang lebih luas dari Qatar, Lebanon, Emirat Arab, Yaman, Bahrain dll.  Pada kota-kota yang berhasil dikuasai ISIS menyediakan fasilitas umum meliputi penyediaan listrik, transportasi, sekolah dengan buku-bukunya, kegiatan ekonomi seperti pasar, toko, pabrik roti, layanan internet, media (koran), pengadilan dan pengamanan dari kriminalitas. Kekuatan Ekonomi ISIS  Dengan percepatan gerakan ISIS ini menjadi sebuah tanda tanya besar bagaimana bisa mampu melakukan agresi dan invasi. Hal itu tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membeli sejumlah peralatan militer.  Menurut Prof Neumann yakin sebelum menguasai Mosul pada Juni lalu, ISIS telah mempunyai dana serta aset senilai US$900 juta dollar yang meningkat US$2 milliar. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa ISIS telah mengambil ratusan juta dollar di Bank Sentral Irak di Mosul. Selain dari itu, kekuatan ISIS semakin besar dengan dapat mengontrol ladang minyak yang terdapat di bagian utara Irak.  Tujuan Organisasi ISIS Sebagai organisasi yang dipimpin oleh Abu Bakar Al-Baghdadi di wilayah Timur Tengah, gerakan ISIS memiliki tujuan untuk mendirikan negara Islam.  Salah satu langkah untuk mewujudkannya adalah dengan melakukan penaklukan wilayah Suriah, Lebanon, Israel, Irak, Jordania, dan Mesir dengan menjadi negara kesatuan dibawah bendera Khilafah.  Bagi ISIS, persatuan Islam di seluruh dunia hanya terwujud dengan dua hal. Pertama, adanya institusi tunggal dalam bentuk khilafah. Kedua, adanya kepemimpinan dalam bentuk khalifah, imamah, atau amirul mukminin.  Dampak - Dampak ISIS  Adapun dampak yang ditimpulkan gerakan ISIS adalah:  ISIS memberikan dampak negatif yang begitu besar bagi Kota Sunny dengan menyebabkan konflik atau kekerasan yang meluas di negara-negara Timur Tengah.  Selain itu, ISIS mengakibatkan dampak buruk dengan menyuburkan apa yang dikenal dengan Islamphobia di negara-negara lain khususnya Barat. Terbentuk, insiden Islamophia di Barat meningkat setelah berbagai aksi yang dilakukan ISIS.  Selain itu, ISIS menjadi gerakan yang diantisipasi setiap negara dalam mengawasi jalur International agar warganya tidak menjadi pemberontak baik di negara asal dan di pusat gerakan ISIS.  Membuat suatu kelompok yang membuatnya terjadinya kegiatan terorisme.  Merusak Ideologi Suatu Negara yang dimana ISIS mempunyai ideology yang tidak sesuai dengan negara kita. Hal itu dilakukan ISIS dengan memaksakan kehendak pada umat muslim di seluruh dunia agar mau tunduk dan hormat kepada Khalifah nya yakni Abu Bakar Al-Baghdady. Demikianlah informasi mengenai Apa Itu ISIS: Pengertian Isis, Tujuan & Sejarah Terbentuknya Isis.  Ilustrasi: Pengertian ISIS, Tujuan, Dampak & Sejarah Terbentuknya Isis  Semoga informasi dapat bermanfaat bagi kita semua dan membuka cakrawala berpikir dalam menganalisis gerakan ISIS yang menjadi momok menakutkan bagi setiap negara. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Ilustrasi: Pengertian ISIS, Tujuan, Dampak & Sejarah Terbentuknya Isis 

Semoga informasi dapat bermanfaat bagi kita semua dan membuka cakrawala berpikir dalam menganalisis gerakan ISIS yang menjadi momok menakutkan bagi setiap negara. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Pengertian ISIS, Tujuan, Dampak ISIS & Sejarah Terbentuknya ISIS Rating: 4.5 Diposkan Oleh: admin