Artikel Belajar dan Bermanfaat

Saturday 8 December 2018

Pengertian Persuasif - Komunikasi Persuasif dan Strategi dalam Melakukan Persuasi


Jika bisa memilih, pasti semua orang ingin lahir dengan bakat persuasif. Bagaimana tidak, persuasi merupakan membuat kehidupan kita lebih mudah. seseorang yang memiliki sifat persiasif akan bisa menarik orang-orang sekitar setuju dengan apa yang dilakukan atau disampaikannya. Kemampuan ini tentu sangat bermanfaat, apalagi untuk sebagian orang dengan profesi tertentu seperti sales / marketing. Lalu, apa pengertian persuasif itu sendiri? Di sini, kita tidak hanya akan membahas tentang definisi tetap aspek lain yang berhubungan dengan persuasi. Berikut ulasan selengkapnya!
Apa Itu Persuasi?
Definisi persuasi ialah bentuk komunikasi yang tujuannya mempengaruhi & meyakinkan orang lain. Orang yang melakukan persuasi disebut persuader. Dalam hal ini, persuader dianggap sukses jika mampu mempengaruhi keyakinan atau pendapat orang lain setelah mengajaknya atau menjelaskannya dengan beberapa alasan tertentu. Hal ini bisa berhubungan dengan kondisi, barang, atau hal tertentu lainnya.
Persuasi sangat berbeda dengan propaganda, meski banyak yang belum tahu perbedaannya. Persuasi ialah tindakan untuk membujuk dengan cara halus dan tak ada sama sekali unsur paksaan sedangkan propaganda merupakan tindakan mempengaruhi pikiran atau pendapat orang lain dengan cara memberi info yang subjektif dan manipulative. Jadi, persuasi melarang persuader melakukan kebohongan. Sayangnya, saat ini banyak orang justru menyalah artikan persuasi.

Tentang Komunikasi Persuasif
Persuasi juga berkaitan erat dengan komunikasi. Ada sebuah ilmu komunikasi yang disebut komunikasi persuasif. Bidang ini mempelajari cara agar seseorang bisa berkomunikasi persuasif. Bisa dipahami, ini merupakan proses penyampaian pesan dari seorang komunikator agar bisa berbuat / melakukan seperti harapan si komunikator tanpa adanya unsur paksaan maupun kekerasan.
     Faktor-faktor Komunikasi Persuasif
Setelah memahami pengertian persuasif, kalian juga harus mengetahui apa saja komponen dasar di dalam komunikasi persuasif:
1.    Sumber (Komunikator)
Komunikator sangatlah berperan penting dalam keberhasilan atau tidaknya persuasi. Agar tujuan tercapai, seorang komunikator mesti mempunyai kemampuan memilih sasaran serta menentukan tanggapan yang ingin dicapai. Namun ada juga aspek lain yang mempengaruhi respon orang yang diajak bicara (komunikan), yaitu:
-      Kredibilitas Komunikator
Kredibilitas berkaitan dengan 3 komponen yang meliputi keahlian, kepercayaan & eksistensi.
-      Daya Tarik Komunikator
Kadang, daya tarik juga sangat berpengaruh. Daya tarik di sini bisa bersifat fisik ataupun psikologis. Dengan daya tarik, maka seorang komunikator bisa lebih diterima orang lain.
-      Kekuasaan Komunikator
Aspek terakhir ialah tingkat kekuasaan dari komunikator. Semakin tinggi kekuasaan seorang komunikator, semakin tinggi pula sikap patuh atau setuju komunikan dari apa yang disampaikannya.
2.    Pesan
Melihat pengertian komunikasi persuasif, maka komunikasi persuasif tak bisa lepas dari komponen pesan sebagai materi yang diberikan komunikator untuk mengajak komunikan mempercayainya. Pesan tersebut bisa berupa gerak suara, kata-kata, nada suara, dll. Dalam penyampaian pesan, ada 2 aspek dasar, yaitu:
-      Aspek Verbal, yang melibatkan kata-kata, bisa diucapkan langsung maupun melalui tulisan.
-      Aspek Non Verbal, yang melibatkan emosi, gesture, ekspresi dan penampilan komunikator saat berkomunikasi.
3.    Komunikan
Komunikan merupakan sasaran yang menerima pesan persuasi. Ada beberapa hal yang mempengaruhi komunikan agar merespon positif pesan persuasi yaitu sikap, keyakinan serta nilai-nilai dari komunikan.
     Tujuan dari Komunikasi Persuasif
Dalam memahami pengertian persuasif kamu harus memahami juga tujuan komunikasi persuasive. Ada setidaknya 3 tujuan dasar yaitu:
1.    Membentuk Tanggapan
Tujuan pertama yaitu membentuk tanggapan. Biasanya, tujuan ini dilakukan oleh komunikator pada komunikan yang polos atau belum memperoleh informasi dari pihak lain tentang topic yang akan dikomunikasikan. Jadi, tujuan pertama ini baru sekedar membentuk tanggapan semata.
2.    Memperkuat Tanggapan
Tujuan kedua ialah memperkuat tanggapan. Biasanya, tujuan ini dilakukan komunikator pada komunikan yang memang dari awal telah setuju dengan si komunikator. Melalui komunikasi persuasif, komunikan diharapkan bisa semakin yakin dengan pendapat komunikator.
3.    Mengubah Tanggapan
Tujuan ketiga adalah mengubah tanggapan. Tujuan ini dilakukan oleh komunikator pada komunikan yang sebenarnya menolak dan tidak sepemikiran dengannya. Melalui komunikasi persuasive, komunikan diharapkan menjadi setuju dengan komunikator. Tujuan ini adalah yang paling sulit dicapai dibanding 2 tujuan lainnya di atas.
Strategi Efektif dalam Persuasi
Agar persuasi berhasil, maka diperlukan strategi persuasi. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan agar persuasi menjadi lebih efektif. Persuasi tidak hanya dilakukan sales atau marketing namun juga banyak orang dalam banyak aspek kehidupan agar orang lain yakin & percaya kepadanya. Berikut beberapa strategi yang paling efektif dalam melakukan persuasi:
1.    Kesan Pertama
Kesan pertama hanya akan datang sekali saja. Itulah kenapa seseorang harus membuat kesan pertama sebaik mungkin. Ini adalah faktor penting khususnya dalam hal komunikasi persuasif karena akan mempengaruhi komunikan dalam menerima pesan yang disampaikan komunikator. Kesan pertama ini bisa didapat dari beberapa panca indera termasuk penglihatan, penciuman, ataupun indera lainnya. Kesan pertama juga bisa didapat dari hal-hal yang bersifat fisik maupun non fisik. Jadi, jika kamu benar-benar memahami pengertian persuasif, maka kamu harus bisa membuat kesan pertama sesempurna mungkin.
2.    Menarik Empati
Komunikator yang bagus harus mau mendengarkan. Dengan begitu, ia tahu apa yang dibutuhkan komunikan. Hasilnya, komunikator akan lebih mudah mempengaruhi alam bawah sadar dan emosi dari komunikan karena komunikan melihat komunikator peduli terhadap apa yang dibutuhkan dan menganggapnya bisa memberi solusi yang dihadapinya. Dengan begitu, persuasi. Jika bisa menarik empati, maka kemungkinan berhasilnya persuasi akan semakin besar.
3.    Membangun Kredibilitas
Sudah disinggung sebelumnya, kredibilitas meliputi 3 komponen yaitu eksistensi, kepercayaan, dan keahlian. Agar kredibilitas bisa terbangun, hal pertama yang harus oleh komunikator ialah mengembangkan keahlian. Setelah itu, komunikator juga harus mengembangkan kepercayaan kepada komunikan. Satu lagi, komunikan harus mengembangkan eksistensi diri juga. Kemunculan ekstistensi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui media sosial atau cara lain.
4.    Memotivasi
Strategi terakhir adalah menerapkan suatu teknik yaitu teknik motivasi. Teknik motivasi yang paling mudah dan mendasar yaitu dengan pemberian insentif dan kompensasi. Dengan begitu, komunikan akan merasa “berhutang” karena ia akan mendapat banyak pemberian dari komunikator. Biasanya, perasaan tersebut membuatnya merasa wajib membalasnya.
Insentif bisa berbeda-beda bentuknya. Misalnya adalah mentraktir makanan, memberi hadiah, atau bahkan hal-hal kecil seperti mau mendengarkan keluhan komunikan. Namun teknik motivasi juga bisa dilakukan dengan cara lain tergantung komunikan itu sendiri. Strategi ini biasanya mampu membuat komunikan setuju atau menuruti apa yang diinginkan komunikator tanpa adanya paksaan sama sekali.
Itulah pengertian persuasi dan hal-hal lain yang berhubungan dengannya. Persuasi memang sangat penting. Bahkan, saat ini sering digunakan dalam dunia politik. Itulah kenapa muncul istilah persuasi politik. Mudah-mudahan referensi ini bermanfaat untuk kalian karena persuasi sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan.
Deskripsi: Pengertian persuasi yaitu bentuk komunikasi yang tujuannya mempengaruhi & meyakinkan orang lain. Dalam komunikasi persuasif, ada banyak faktor dan strategi agar persuasi berhasil.


Pengertian Persuasif - Komunikasi Persuasif dan Strategi dalam Melakukan Persuasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: admin