Artikel Belajar dan Bermanfaat

Sunday 20 January 2019

Pengertian Sudut Pandang, Jenis, Contoh & Menurut Para Ahli

Pengertian Sudut Pandang, Jenis, Contoh & Menurut Para Ahli - Secara sederhana, pengertian Point Of View atau Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Sudut pandang merupakan unsur intrinsik yang terdapat dalam suatu cerita. Selain dari tema, amanat, alur, tokoh, dan gaya bahasa. 

Sudut pandang adalah cara pengarang dalam menampilkan pelaku di cerita termasuk diri si pengarang. Maksud dari hal ini dimana dalam cerita itu menyatakan bagaimana pengarang ingin mengambil seluruh bagian langsung dari seluruh peristiwa. 

Bahkan pengarang dapat berperan sebagai pengamat terhadap objek dari seluruh tindakan-tindakan atau peristiwa dalam cerita itu. 

Selain itu, Pengarang dapat bertindak sebagai tokoh utama. Artinya pengarang mengisahkan adegan yang memakai kata ganti orang pertama dengan sebutan "aku, kamu". Bahkan pengarang dapat menempatkan dirinya sebagai pengamat dengan memakai kata ganti orang kedua dengan kata "kau, kamu". 

Walaupun demikian, Sudut Pandang dimana pengarang memiliki kebebasan dalam memilih, namun terdapat hal yang patut diperhatikan sebagaimana yang disampaikan oleh Abrams (1981: 20) dalam Nurgiyantoro (2010: 165). 

Menurutnya bahwa tokoh cerita (character) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan mempunyai kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Sudut pandang menandakan cara suatu cerita yang diceritakan sebagai pandangan yang dikembangkan oleh penulis. Demikian ini bertujuan agar pembaca dapat disuguhi oleh karater, aksi, latar, dan keadaan yang ada dalam sebuah cerita berjenis fiksi. 

Sedangkan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bahwa pengertian sudut pandang berarti cakupan sudut bidik lensa terhadap gambar. 

Sudut pandang merupakan salah satu unsur struktur cerita rekaan yang memiliki peran penting untuk pemahaman cerita rekaan. Hal itu disebabkan adanya penggunaan sudut pandang yang terdapat dalam karya fiksi yang memerankan berbagai hal. 

Sudut pandang dapat dalam berupa ide, gagasan, nilai-nilai sikap, dan pandangan hidup. Keefektifan dalam penggunaan sudut pandang tidak lepas dari adanya kemampuan dari pengarang yang menyiasati ceritanya, dan membuat cerita lebih menarik sehingga mampu mengajak pembaca untuk memberikan suatu empatinya. 

Secara sederhana, sudut pandang dapat diartikan sebagai kedudukan atau posisi pengarang dalam suatu cerita. Sehingga yang dimaksud dengan sudut pandang dimana posisi pengarang menempatkan dirinya dalam alur cerita tersebut. Penempatan itu dapat dimaksudkan sebagai pengamat yang berdiri di luar cerita ataukah ikut terlibat langsung. 

Jenis-Jenis Sudut Pandang

Secara umum, jenis-jenis sudut pandang dapat dilihat dibawah ini: 

1. Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Utama

Dalam sudut pandang teknik ini, si aku menempatkan posisi sebagai pengarang pada setiap peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya. Dalam hal ini baik yang bersifat batiniah, dalam diri sendiri, maupun secara fisik hubungannya dengan sesuatu yang di luar dirinya. 

Si-aku menjadi fokus utama kesadaran dan sebagai pusat cerita. Segala sesuatu yang berada di luar si aku dalam peristiwa, tindakan dan orang dapat dikisahkan apabila berhubungan dengan diri si-aku.
Akan tetapi, tetap saja si aku memiliki kebebasan untuk memilih masalah yang akan diceritakan yang menjadikan si-aku menjadi tokoh utama (first person central). 

Contoh Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Utama 


Pagi ini begitu cerah membuat jiwaku begitu berseri-seri sambil menikmati kopi dan rokok. Dengan sejumlah masalah yang melilit ku, mampu meringankan beban yang kuhadapi. Masalah yang terus berbondong-bondong mengiringi kemarin hari, kini akhirnya aku menemukan jawaban, jawaban untuk bangkit kembali dan menuangkan inspirasi dalam setiap aktivitasku untuk melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia.  
Dengan tekat bulat berhadapan dengan dosen pembimbingku, ku manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan mengumpulkan keberanian untuk mempresentasikan hasil kerjaku beberapa minggu yang lalu. 

2. Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Pelaku Sampingan

Jenis sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan dapat dijelaskan dimana tokoh aku muncul bukan sebagai tokoh utama dalam suatu cerita, novel atau cerpen. Melainkan dalam sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan ini menempatkan posisi sebagai tokoh tambahan (fir personal peripheral). 


Tokoh aku disini dalam jenis sudut pandang ini bergerak untuk membawakan cerita kepada pembaca. Sedangkan untuk tokoh cerita yang dikisahkan itu kemudian dibiarkan mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya. 

Dengan kata lain, tokoh cerita menjadi sebagai tokoh utama yang mengisi, membawakan peristiwa, tindakan dan berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. 

Dalam jenis sudut pandang ini, bukan berarti orang pertama sebagai pelaku sampingan tidak ada dalam cerita. Melainkan setelah pengisahan tokoh utama habis, si aku atau pengarang tampil kembali dan dialah yang berkisah selanjutnya. 

Contoh Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Pelaku Sampingan

Kerasnya hidup yang kujalani di Ibu Kota, Jakarta ternyata juga dialami oleh Imran. Imran yang menjalani hidup dengan susah payah dan bahkan ia harus jatuh bangun untuk menghidupi dirinya. Pagi hingga sore hari, Imran sama denganku menekuni kewajibannya untuk menempuh pendidikan. Selepas itu, aku dan imran bergegas mengganti pakaian untuk memenuhi perut kami setiap hari dengan bekerja sebagai buruh di salah satu perusahaan.  
Imran seorang pekerja keras, disiplin dan bahkan tidak pernah menyianyiakan waktunya dengan hal melakukan hal sepele. Terkadang saat jam istirahat kerja, imran menempatkan untuk mengisi waktu mengerjakan tugas perkulihan.  
Aku pun merasa termotivasi untuk memanfaatkan waktu ku dengan sebaik-baiknya. Berkat dirinya, sehari yang terasa ku jalani begitu berat tanpa istirahat di malam hari, kini aku mendapatkan waktu senggang untuk bersenang-senang bersama keluarga dan juga seseorang yang kucintai. 

3. Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu

Pengertian Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu diartikan dimana cerita yang dikisahkan dari sudut "Dia". Namun pengarang disini bergerak sebagai narator yang menceritakan apa saja yang berkaitan dengan tokoh "dia" tersebut. 

Maksud dari sudut pandang orang ketiga serba tahu dimana Narator mengetahui segalanya yang dapat dikatakan ia bersifat mahatahu (omniscient). Pengarang mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, termasuk motivasi yang melatarbelakanginya. 

Bahkan dalam Jenis Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu ini memiliki kebebasan bergerak dan menceritakan apa saja dalam lingkup watu dan tempat cerita bahkan dapat berpindah-pindah dari tokoh "dia" yang satu ke tokoh "dia" yang lainnya. 

Kebebasan berpindah tokoh "dia" ini dapat berupa pindah menceritakan ataupun sebaliknya. Bahkan dapat menyembunyikan ucapan dan suatu tindakan tokoh baik itu yang berupa pikiran, pandangan, perasaan, dan motivasi tokoh secara jelas seperti halnya dengan ucapan dan tindakan nyata. 

Contoh Pandang Orang Ketiga Serbatahu

Merangkak dari bawah dia berhasil mencapai cita-citanya. Selain dia pekerja keras, dia juga memiliki sikap yang ramah kepada semua orang. Hal itu saat dia bertemu dengan seseorang baik saat dia keluar rumah, dipasar dan tempat kerjanya, dia selalu tersenyum dan melambaikan tangan.  
Seperti saat dia bertemu dengan saudaraku. Tanpa pernah berkenalan sekalipun, dia secara spontan menghantarkan senyum dan salam dan bahkan dia bersedia meminjamkan tenaganya kepada aku dan saudaraku untuk memindahkan barang.  
Dia begitu kuat, terlihat dari kerja yang dia lakukan hingga membantu saudaraku untuk merapikan rumah baru yang kini bersebelahan dengan rumahku. Tingginya sekitar 165 cm dengan badan yang kekar.  
Bahkan terlihat dia juga orang cerdas dengan kesimpulan yang dia bisa ambil saat memecahkan masalah saudaraku menempatkan perabotan agar rumah baruku terlihat indah dan nyaman. Walaupun dia seorang laki-laki, dia juga tidak malu untuk bersih-bersih dan bahkan lebih hebat dari saudaraku yang terbilang seorang perempuan. Hal itulah yang membuatnya dia sukses di usia muda dengan sikap rendah hati dan kerja kerasnya walau telah bergelimang harta. 

4. Sudut Pandang Orang Ketiga sebagai Pengamat

Jenis sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat memiliki kemiripan dengan teknik sudut pandang orang ketiga serba tahu. Walaupun demikian, tetap saja yang membedakannya pada kemampuannya yang tidak semahatahu pada sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat. Pada sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas pengetahuannya saja.


Pengetahuan ini pada saat mengkisahkan atau menceritakan diperoleh dari penangkapan pancaindra yang digunakan, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita. Pengamatan pun dapat diperoleh dari hasil olah pikir si penulis tentang tokoh “dia" yang sedang ia ceritakan.

Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga Sebagai Pengamat 

Matahari belum mencapai langit, ia mengunci pintu dan pergi seperti ada urusan yang mendadak. Terlihat tergesa-gesa hingga ia lupa untuk memasang dasi dan menggunakan pakaian dengan benar. Bahkan saking tergesa-gesanya, ia harus berulang kali kembali ke rumahnya untuk mengambil sesuatu. Hingga setelah itu ia bergegas kembali dengan mengebutkan motornya.  
Namun tidak berselang lama, ia kembali lagi mengunci pintu rumahnya. Tampaknya pikiran ia sedang begitu banyak hingga lupa untuk mengunci rumahnya. Bahkan tetangga yang lainnya juga heran dengan hal yang ia lakukan saat semua orang sedang hendak pulang sehabis melaksanakan shalat subuh di Mesjid. 

Jenis Sudut Pandang Menurut Perrine 

Menurut Perrine (1917: 174-178) yang menyebutkan bahwa terdapat empat variasi sudut pandang diantaranya: 

1. Omicient Point Of View 

Yang dimaksud dengan jenis sudut pandang ini adalah sudut pandang yang mengkisahkan langsung oleh penulis dengan menggunakan orang ketika. Dengan kata lain bahwa penulis dapat melakukan apapun tanpa batas baik dalam memasukkan dan mengeluarkan para tokoh. Penulis juga dapat mengomentari kelakuan para tokohnya, bahkan ia pun dapat berbicara langsung dengan pembacanya. 

2. In The Limited Omniscient 

Pengertian jenis sudut pandang ini adalah sudut pandang yang dikisiahkan langsung oleh penulis dengna menggunakan orang ketika akan tetapi hanya dapat memilih salah satu tokoh yang bercerita tentang pendapat ataupun tentang perasaannya. Sedangkan untuk tokoh yang lainnya hanya bersifat untuk memberitahukan apa yang dapat kita lihat saja. 

3. In The First Person Point Of View 

Yang dimaksud dengan jenis sudut pandang ini adalah cerita yang dikisahkan langsung oleh penulis dengan menjadikan salah satu tokoh dalam cerintanya yang dimana penggunaan penulis kata ganti orang pertama yang menggunakan kata yaitu aku, saya, kami. 

4. Int The Objective Point Of View

Pengertian jenis sudut pandang ini adalah sudut pandang yang dimana penulis tidak berkomentar apa-apa dengan tujuan agar pembaca dapat ikut berpartisipasi untuk menafsirkan yang diceritakan oleh penulis dari kehidupan kejiwaannya baik dari kepribadiannya, perasaan, dan jalan pikirannya. 

Pengertian Sudut Pandang Menurut Para Ahli 

Adapun macam-macam pengertian sudut pandang menurut para ahli yaitu: 

1. Pengertian Sudut Pandang Menurut Sardjono 


Menurut Sardjono (1992:12) bahwa pengertian sudut pandang adalah "Point of View signifies the way a story gets told - the mode of perspective established by and outhor by mean of which the reader is presented with the character, actions, setting and events which constitute the narrtive in a work of fiction"

2. Pengertian Sudut Pandang Menurut Schmitt dan Viala (1982: 55-59) 

Pengertian Sudut Pandang Menurut Schmitt dan Viala (1982:55-95) yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan sudut pandang adalah pandangan yang digunakan pengarang untuk menceritakan tindakantindakan dalam sebuah cerita. 

3. Pengertian Sudut Pandang Menurut Heri Jauhari (2013:54)

Menurut Heri Jauhari, yang dimaksud dengan definisi Sudut Pandang adalah termasuk pusat narasi adalah penentu gaya dan corak cerita dimana watak dan kepribadian pencerita yang menentukan banyak dalam memilih cerita yang dituturkan kepada pembaca.

Pengertian Sudut Pandang, Jenis, Contoh & Menurut Para Ahli - Secara sederhana, pengertian Point Of View atau Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Sudut pandang merupakan unsur intrinsik yang terdapat dalam suatu cerita. Selain dari tema, amanat, alur, tokoh, dan gaya bahasa.  Sudut pandang adalah cara pengarang dalam menampilkan pelaku di cerita termasuk diri si pengarang. Maksud dari hal ini dimana dalam cerita itu menyatakan bagaimana pengarang ingin mengambil seluruh bagian langsung dari seluruh peristiwa.  Bahkan pengarang dapat berperan sebagai pengamat terhadap objek dari seluruh tindakan-tindakan atau peristiwa dalam cerita itu.  Selain itu, Pengarang dapat bertindak sebagai tokoh utama. Artinya pengarang mengisahkan adegan yang memakai kata ganti orang pertama dengan sebutan "aku, kamu". Bahkan pengarang dapat menempatkan dirinya sebagai pengamat dengan memakai kata ganti orang kedua dengan kata "kau, kamu".  Walaupun demikian, Sudut Pandang dimana pengarang memiliki kebebasan dalam memilih, namun terdapat hal yang patut diperhatikan sebagaimana yang disampaikan oleh Abrams (1981: 20) dalam Nurgiyantoro (2010: 165).  Menurutnya bahwa tokoh cerita (character) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan mempunyai kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Sudut pandang menandakan cara suatu cerita yang diceritakan sebagai pandangan yang dikembangkan oleh penulis. Demikian ini bertujuan agar pembaca dapat disuguhi oleh karater, aksi, latar, dan keadaan yang ada dalam sebuah cerita berjenis fiksi.  Sedangkan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bahwa pengertian sudut pandang berarti cakupan sudut bidik lensa terhadap gambar.  Sudut pandang merupakan salah satu unsur struktur cerita rekaan yang memiliki peran penting untuk pemahaman cerita rekaan. Hal itu disebabkan adanya penggunaan sudut pandang yang terdapat dalam karya fiksi yang memerankan berbagai hal.  Sudut pandang dapat dalam berupa ide, gagasan, nilai-nilai sikap, dan pandangan hidup. Keefektifan dalam penggunaan sudut pandang tidak lepas dari adanya kemampuan dari pengarang yang menyiasati ceritanya, dan membuat cerita lebih menarik sehingga mampu mengajak pembaca untuk memberikan suatu empatinya.  Secara sederhana, sudut pandang dapat diartikan sebagai kedudukan atau posisi pengarang dalam suatu cerita. Sehingga yang dimaksud dengan sudut pandang dimana posisi pengarang menempatkan dirinya dalam alur cerita tersebut. Penempatan itu dapat dimaksudkan sebagai pengamat yang berdiri di luar cerita ataukah ikut terlibat langsung.  Jenis-Jenis Sudut Pandang Secara umum, jenis-jenis sudut pandang dapat dilihat dibawah ini:  1. Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Utama Dalam sudut pandang teknik ini, si aku menempatkan posisi sebagai pengarang pada setiap peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya. Dalam hal ini baik yang bersifat batiniah, dalam diri sendiri, maupun secara fisik hubungannya dengan sesuatu yang di luar dirinya.  Si-aku menjadi fokus utama kesadaran dan sebagai pusat cerita. Segala sesuatu yang berada di luar si aku dalam peristiwa, tindakan dan orang dapat dikisahkan apabila berhubungan dengan diri si-aku.  Akan tetapi, tetap saja si aku memiliki kebebasan untuk memilih masalah yang akan diceritakan yang menjadikan si-aku menjadi tokoh utama (first person central).  Contoh Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Utama  Pagi ini begitu cerah membuat jiwaku begitu berseri-seri sambil menikmati kopi dan rokok. Dengan sejumlah masalah yang melilit ku, mampu meringankan beban yang kuhadapi. Masalah yang terus berbondong-bondong mengiringi kemarin hari, kini akhirnya aku menemukan jawaban, jawaban untuk bangkit kembali dan menuangkan inspirasi dalam setiap aktivitasku untuk melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia.   Dengan tekat bulat berhadapan dengan dosen pembimbingku, ku manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan mengumpulkan keberanian untuk mempresentasikan hasil kerjaku beberapa minggu yang lalu.  2. Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Pelaku Sampingan Jenis sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan dapat dijelaskan dimana tokoh aku muncul bukan sebagai tokoh utama dalam suatu cerita, novel atau cerpen. Melainkan dalam sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan ini menempatkan posisi sebagai tokoh tambahan (fir personal peripheral).  Tokoh aku disini dalam jenis sudut pandang ini bergerak untuk membawakan cerita kepada pembaca. Sedangkan untuk tokoh cerita yang dikisahkan itu kemudian dibiarkan mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya.  Dengan kata lain, tokoh cerita menjadi sebagai tokoh utama yang mengisi, membawakan peristiwa, tindakan dan berhubungan dengan tokoh-tokoh lain.  Dalam jenis sudut pandang ini, bukan berarti orang pertama sebagai pelaku sampingan tidak ada dalam cerita. Melainkan setelah pengisahan tokoh utama habis, si aku atau pengarang tampil kembali dan dialah yang berkisah selanjutnya.  Contoh Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Pelaku Sampingan Kerasnya hidup yang kujalani di Ibu Kota, Jakarta ternyata juga dialami oleh Imran. Imran yang menjalani hidup dengan susah payah dan bahkan ia harus jatuh bangun untuk menghidupi dirinya. Pagi hingga sore hari, Imran sama denganku menekuni kewajibannya untuk menempuh pendidikan. Selepas itu, aku dan imran bergegas mengganti pakaian untuk memenuhi perut kami setiap hari dengan bekerja sebagai buruh di salah satu perusahaan.   Imran seorang pekerja keras, disiplin dan bahkan tidak pernah menyianyiakan waktunya dengan hal melakukan hal sepele. Terkadang saat jam istirahat kerja, imran menempatkan untuk mengisi waktu mengerjakan tugas perkulihan.   Aku pun merasa termotivasi untuk memanfaatkan waktu ku dengan sebaik-baiknya. Berkat dirinya, sehari yang terasa ku jalani begitu berat tanpa istirahat di malam hari, kini aku mendapatkan waktu senggang untuk bersenang-senang bersama keluarga dan juga seseorang yang kucintai.  3. Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu Pengertian Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu diartikan dimana cerita yang dikisahkan dari sudut "Dia". Namun pengarang disini bergerak sebagai narator yang menceritakan apa saja yang berkaitan dengan tokoh "dia" tersebut.  Maksud dari sudut pandang orang ketiga serba tahu dimana Narator mengetahui segalanya yang dapat dikatakan ia bersifat mahatahu (omniscient). Pengarang mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, termasuk motivasi yang melatarbelakanginya.  Bahkan dalam Jenis Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu ini memiliki kebebasan bergerak dan menceritakan apa saja dalam lingkup watu dan tempat cerita bahkan dapat berpindah-pindah dari tokoh "dia" yang satu ke tokoh "dia" yang lainnya.  Kebebasan berpindah tokoh "dia" ini dapat berupa pindah menceritakan ataupun sebaliknya. Bahkan dapat menyembunyikan ucapan dan suatu tindakan tokoh baik itu yang berupa pikiran, pandangan, perasaan, dan motivasi tokoh secara jelas seperti halnya dengan ucapan dan tindakan nyata.  Contoh Pandang Orang Ketiga Serbatahu Merangkak dari bawah dia berhasil mencapai cita-citanya. Selain dia pekerja keras, dia juga memiliki sikap yang ramah kepada semua orang. Hal itu saat dia bertemu dengan seseorang baik saat dia keluar rumah, dipasar dan tempat kerjanya, dia selalu tersenyum dan melambaikan tangan.   Seperti saat dia bertemu dengan saudaraku. Tanpa pernah berkenalan sekalipun, dia secara spontan menghantarkan senyum dan salam dan bahkan dia bersedia meminjamkan tenaganya kepada aku dan saudaraku untuk memindahkan barang.   Dia begitu kuat, terlihat dari kerja yang dia lakukan hingga membantu saudaraku untuk merapikan rumah baru yang kini bersebelahan dengan rumahku. Tingginya sekitar 165 cm dengan badan yang kekar.   Bahkan terlihat dia juga orang cerdas dengan kesimpulan yang dia bisa ambil saat memecahkan masalah saudaraku menempatkan perabotan agar rumah baruku terlihat indah dan nyaman. Walaupun dia seorang laki-laki, dia juga tidak malu untuk bersih-bersih dan bahkan lebih hebat dari saudaraku yang terbilang seorang perempuan. Hal itulah yang membuatnya dia sukses di usia muda dengan sikap rendah hati dan kerja kerasnya walau telah bergelimang harta.  4. Sudut Pandang Orang Ketiga sebagai Pengamat Jenis sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat memiliki kemiripan dengan teknik sudut pandang orang ketiga serba tahu. Walaupun demikian, tetap saja yang membedakannya pada kemampuannya yang tidak semahatahu pada sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat. Pada sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas pengetahuannya saja. Pengetahuan ini pada saat mengkisahkan atau menceritakan diperoleh dari penangkapan pancaindra yang digunakan, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita. Pengamatan pun dapat diperoleh dari hasil olah pikir si penulis tentang tokoh “dia" yang sedang ia ceritakan. Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga Sebagai Pengamat  Matahari belum mencapai langit, ia mengunci pintu dan pergi seperti ada urusan yang mendadak. Terlihat tergesa-gesa hingga ia lupa untuk memasang dasi dan menggunakan pakaian dengan benar. Bahkan saking tergesa-gesanya, ia harus berulang kali kembali ke rumahnya untuk mengambil sesuatu. Hingga setelah itu ia bergegas kembali dengan mengebutkan motornya.   Namun tidak berselang lama, ia kembali lagi mengunci pintu rumahnya. Tampaknya pikiran ia sedang begitu banyak hingga lupa untuk mengunci rumahnya. Bahkan tetangga yang lainnya juga heran dengan hal yang ia lakukan saat semua orang sedang hendak pulang sehabis melaksanakan shalat subuh di Mesjid.  Jenis Sudut Pandang Menurut Perrine  Menurut Perrine (1917: 174-178) yang menyebutkan bahwa terdapat empat variasi sudut pandang diantaranya:  1. Omicient Point Of View  Yang dimaksud dengan jenis sudut pandang ini adalah sudut pandang yang mengkisahkan langsung oleh penulis dengan menggunakan orang ketika. Dengan kata lain bahwa penulis dapat melakukan apapun tanpa batas baik dalam memasukkan dan mengeluarkan para tokoh. Penulis juga dapat mengomentari kelakuan para tokohnya, bahkan ia pun dapat berbicara langsung dengan pembacanya.  2. In The Limited Omniscient  Pengertian jenis sudut pandang ini adalah sudut pandang yang dikisiahkan langsung oleh penulis dengna menggunakan orang ketika akan tetapi hanya dapat memilih salah satu tokoh yang bercerita tentang pendapat ataupun tentang perasaannya. Sedangkan untuk tokoh yang lainnya hanya bersifat untuk memberitahukan apa yang dapat kita lihat saja.  3. In The First Person Point Of View  Yang dimaksud dengan jenis sudut pandang ini adalah cerita yang dikisahkan langsung oleh penulis dengan menjadikan salah satu tokoh dalam cerintanya yang dimana penggunaan penulis kata ganti orang pertama yang menggunakan kata yaitu aku, saya, kami.  4. Int The Objective Point Of View Pengertian jenis sudut pandang ini adalah sudut pandang yang dimana penulis tidak berkomentar apa-apa dengan tujuan agar pembaca dapat ikut berpartisipasi untuk menafsirkan yang diceritakan oleh penulis dari kehidupan kejiwaannya baik dari kepribadiannya, perasaan, dan jalan pikirannya.  Pengertian Sudut Pandang Menurut Para Ahli  Adapun macam-macam pengertian sudut pandang menurut para ahli yaitu:  1. Pengertian Sudut Pandang Menurut Sardjono  Menurut Sardjono (1992:12) bahwa pengertian sudut pandang adalah "Point of View signifies the way a story gets told - the mode of perspective established by and outhor by mean of which the reader is presented with the character, actions, setting and events which constitute the narrtive in a work of fiction" 2. Pengertian Sudut Pandang Menurut Schmitt dan Viala (1982: 55-59)  Pengertian Sudut Pandang Menurut Schmitt dan Viala (1982:55-95) yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan sudut pandang adalah pandangan yang digunakan pengarang untuk menceritakan tindakantindakan dalam sebuah cerita.  3. Pengertian Sudut Pandang Menurut Heri Jauhari (2013:54) Menurut Heri Jauhari, yang dimaksud dengan definisi Sudut Pandang adalah termasuk pusat narasi adalah penentu gaya dan corak cerita dimana watak dan kepribadian pencerita yang menentukan banyak dalam memilih cerita yang dituturkan kepada pembaca.  Ilustrasi: Pengertian Sudut Pandang, Jenis, Contoh & Menurut Para Ahli Demikianlah informasi mengenai Pengertian Sudut Pandang, Jenis, Contoh & Menurut Para Ahli. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dengan menambah kemampuan kita untuk mengarang dan mengkisahkan segalah hal yang dapat membentuk sebuah cerpen, novel fisik atau non fiksi yang dapat berkesan bagi pembaca. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Ilustrasi: Pengertian Sudut Pandang, Jenis, Contoh & Menurut Para Ahli

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Sudut Pandang, Jenis, Contoh & Menurut Para Ahli. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dengan menambah kemampuan kita untuk mengarang dan mengkisahkan segalah hal yang dapat membentuk sebuah cerpen, novel fisik atau non fiksi yang dapat berkesan bagi pembaca. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Pengertian Sudut Pandang, Jenis, Contoh & Menurut Para Ahli Rating: 4.5 Diposkan Oleh: admin