Artikel Belajar dan Bermanfaat

Sunday 9 September 2018

Jenis-Jenis Transformator Berserta Ciri-Cirinya

Jenis-Jenis Transformator - Pengertian Transformator adalah peralatan statis yang dimana terdiri dari rangkaian magnetik dan dua jenis atau lebih belitan. 

Secara induksi elektromagnetik, mentransformasikan daya (arus dan tengangan) sistem AC ke sistem arus dan tegangan lain pada suatu frekuensi yang sama. 

Arti transformator atau disebut Trafo menggunakan prinsip elektromagnetik yakni dengan hukum-hukum ampere dan induksi faraday.

Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama(mutual induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet.

Dalam bentuk yang sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai relaktansi yang rendah.

Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain.

Hal demikian menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik) induksi (sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl). 

Jenis-Jenis Transformator

Berkaitan dengan topik yang dikaji yakni cara menggunakan transformator yang sebagai alat untuk mengubah tegangan arus bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah. 

1. Transformator Step-UP
Jenis transformator step up adalah transformator yang mempunyai lilitan sekunder yang lebih banyak dibandingkan dengan lilitan primer, sehingga dapat berfungsi sebagai penaik tegangan. 

Pada umumnya, transformator kerap ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang difungsikan dalam transmisi jarak jauh. 

Ciri-Ciri step-up:
  1. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Np < Ns)
  2. Tegangan primer selalu lebih kecil dari tegangan sekunder, (Vp < Vs)
  3. Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder, (Ip> Is)
2. Transformator Step Down
Jenis transformator step down adalah jenis yang mempunyai lilitan sekunder lebih sedikit dibandingkan dengan lilitan prime, sehingga jenis transformator ini memiliki fungsi sebagai penurun tegangan. Jenis transformator ini mudah ditemui khususnya pada adaptor AC-DC.

Ciri-ciri step-down:
  1. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Ip> Ns)
  2. Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder (Vp > Vs)
  3. Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder, (Ip< Is)
3. Autotransformator
Jenis transformator ini terdiri atas satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian pada lilitan prime juga merupakan lilitan sekunder. 

Fasa arus dalam lilitan sekunder demikian selalu dalam berlawanan dengan arus primer, sehingga dalam tarif daya yang sama lilitan sekunder dapat dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan dengan transformator pada umumnya. 

4. Autotransformator Variabel
Jenis autotransformator variabel memiliki pengertian bahwa autotransformator biasanya yang sadapan tengahnya dapat diubah-diubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah. 

5.Transformator Isolasi
Jenis transformator isolasi mempunyai lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Walaupun demikian, pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk tujuan dan fungsi mengkompensasi kerugian. 

Transformator diantaranya ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

6. Transformator Pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. 

Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.

7. Transformator Tiga Fasa
Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ).

Dasar Teori Transformator

Dasar Teori Transformator - Adapun dasar teori transformator berbunyi “Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL)

Bagian utama transformator terletak pada dua kumparan yang keduanya dililitkan pada sebuah inti besi lunak. Kedua dari kumparan itu mempunyai jumlah lilitan yang berbeda. 

Kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC disebut dengan kumparan primer, sedangkan untuk kumparan yang lainnya disebut dengan kumparan sekunder.

Jenis-Jenis Transformator - Pengertian Transformator adalah peralatan statis yang dimana terdiri dari rangkaian magnetik dan dua jenis atau lebih belitan.  Secara induksi elektromagnetik, mentransformasikan daya (arus dan tengangan) sistem AC ke sistem arus dan tegangan lain pada suatu frekuensi yang sama.  Arti transformator atau disebut Trafo menggunakan prinsip elektromagnetik yakni dengan hukum-hukum ampere dan induksi faraday.  Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama(mutual induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet.  Dalam bentuk yang sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai relaktansi yang rendah.  Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain.  Hal demikian menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik) induksi (sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl).  Jenis-Jenis Transformator Berkaitan dengan topik yang dikaji yakni cara menggunakan transformator yang sebagai alat untuk mengubah tegangan arus bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah.  1. Transformator Step-UP  Jenis transformator step up adalah transformator yang mempunyai lilitan sekunder yang lebih banyak dibandingkan dengan lilitan primer, sehingga dapat berfungsi sebagai penaik tegangan.  Pada umumnya, transformator kerap ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang difungsikan dalam transmisi jarak jauh.  Ciri-Ciri step-up: Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Np < Ns) Tegangan primer selalu lebih kecil dari tegangan sekunder, (Vp < Vs) Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder, (Ip> Is) 2. Transformator Step Down Jenis transformator step down adalah jenis yang mempunyai lilitan sekunder lebih sedikit dibandingkan dengan lilitan prime, sehingga jenis transformator ini memiliki fungsi sebagai penurun tegangan. Jenis transformator ini mudah ditemui khususnya pada adaptor AC-DC.  Ciri-ciri step-down: Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Ip> Ns) Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder (Vp > Vs) Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder, (Ip< Is) 3. Autotransformator  Jenis transformator ini terdiri atas satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian pada lilitan prime juga merupakan lilitan sekunder.  Fasa arus dalam lilitan sekunder demikian selalu dalam berlawanan dengan arus primer, sehingga dalam tarif daya yang sama lilitan sekunder dapat dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan dengan transformator pada umumnya.  4. Autotransformator Variabel  Jenis autotransformator variabel memiliki pengertian bahwa autotransformator biasanya yang sadapan tengahnya dapat diubah-diubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.  5.Transformator Isolasi Jenis transformator isolasi mempunyai lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Walaupun demikian, pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk tujuan dan fungsi mengkompensasi kerugian.  Transformator diantaranya ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor. 6. Transformator Pulsa Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.  Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah. 7. Transformator Tiga Fasa Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ). Dasar Teori Transformator Dasar Teori Transformator - Adapun dasar teori transformator berbunyi “Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL)” Bagian utama transformator terletak pada dua kumparan yang keduanya dililitkan pada sebuah inti besi lunak. Kedua dari kumparan itu mempunyai jumlah lilitan yang berbeda.  Kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC disebut dengan kumparan primer, sedangkan untuk kumparan yang lainnya disebut dengan kumparan sekunder.
Ilustrasi: Jenis-Jenis Transformator Berserta Ciri-Cirinya

Demikian informasi mengenai Jenis-Jenis Transformator Berserta Ciri-Cirinya. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-teman. 

Jenis-Jenis Transformator Berserta Ciri-Cirinya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: admin