Artikel Belajar dan Bermanfaat

Sunday 2 November 2014

Sejarah : Kisah-Kisah Wali Songo

Sejarah : Kisah Wali Songo| Wali sanga atau wali songo, kisah yang menjadi sejarah dalam proses penyebaran islam di indonesia. Wali songo ada sembilan wali setiap kisahnya selalu mengamalkan dan menyebarkan ajaran agama islam di indonesia, peran wali sanga penting bagi perkembangan ajaran agama islam saat ini, selain disebarkan oleh para pedagang, ajaran islam di indonesia juga disebarkan oleh para ulama dimana pada masa penyebaran agama islam yang biasa disebut wali songo, dapat disebut wali songo ketika pengetahuan dan amalan agama islamnya telah sempurna. ke sembilan wali songo dipandang sebagai orang-orang dekat dengan Allah Swt. Sehingga disebut Wali ullah (orang yang dikasihi Allah). Oleh karena itu, para wali songo ini memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat jawa. Siapa sajakah wali songo itu ?.. Sembilan wali tersebut adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunang Drajat, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Mari kita lihat kisa-kisah wali sanga seperti yang ada dibawah ini.

Kisah Wali Sanga
Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati1. Maulana Malik Ibrahim .Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Maulana Magribi. Maulana Malik Ibrahim memulai perjuangannya menyiarkan islam dari jawa timur. Mulana bertempat tinggal di Gresik. Di dalam menyebarkan islam. Maulana malik ibrahim melakukan dengan memberi contoh. Maulana magribi berperilaku baik dan ramah sehingga banyak penduduk tertarik dan menganut agama islam. Maulana Malik Ibrahim meninggal pada tahun 1419 dan dimakamkan di Kampung Gapura, Gresik 
2. Sunan Ampel 
Nama kecil Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Sunan Ampel lahir pada tahun 1401. Raden Rahmat di Jawa aktif menyebarkan agama islamdi wilayah Jawa Timur. Sunan Ampel mendirikan pesantren di Kampung Ampeldenta, Surabaya. Atas prakarsa Sunan Ampel, Radan Patah, dan wali lainnya didirikanlah Kerajaan Demak dan Masjid Agung Demak. 
3.Sunan Bonang 
Nama kecil Sunan Bonang adalah Raden Maulana Makdum Ibrahim. Sunan Bonang aktif menyebarkan islam di daerah jawa timur. Beliau bertempat tinggal di Tuban. Di tempat inilah Sunan Bonang mendirikan pesantren dan membangun Masjid Sunan Bonang.  Sunan Bonang juga dikenal sebagai seorang seniman. Beliau telah menciptakan gending Dhurma, dan menulis kitab Suluk Sunan Bonang. Kitab itu diperkirakan sebagai kumpulan catatan pelajaran dari Sunan Bonang yang telah diberikan kepada para santrinya. Sunan Bonang wafat pada tahun 1525. Beliau dimakamkan di Tuban, Jawa Timur. 
4. Sunan Giri
Nama kecil Sunan Giri adalah Raden Paku. Pusat penyebaran sunan giri berada di puncak Gunung Giri, Gresik. Sunan Giri juga mengirim santrinya untuk menyebarkan Islam ke Indonesia bagian timur. Selain sebagai ulama, Sunan Giri juga dikenal sebagai seorang seniman. Sunan Giri menciptakan tembang atau gending Asmarandana dan Pucung. Setelah wafat, Sunan Giri dimakamkan di atas Bukit Giri. 
5. Sunan Drajat
Nama kecil sunan drajat adalah syarifuddin atau masih ma'nat. Syarifuddin atau sunan drajat membina masyarakat dan menyebarkan islam di sekitar sedayu. Sunan Drajat dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa sosial. Beliau sangat memerhatikan dan menolong masyarakat yang membutuhkan. Sunan Drajat menekankan kebersamaan hidup dan gotong royong. 
6. Sunan Kudus
Sunan Kudus memiliki nama kecil Jafar Sodiq. Sunan Kudus memusatkan dakwahnya didaerah kudus. Sunan Kudus merupakan ulama besar yang ahli dalam bidang tauhid, fiqih, dan hadis. Sunan ini telah menulis cerita-cerita pendek berjiwa islam. Beliau juga menciptakan gending Maskumambang dan  Mijil. Setelah wafat, Sunan kudus dimakamkan di belakang Masjid Kudus. 
7. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaka dikenal sebagai pemimpin, pejuang, ulama, pujangga, seniman, dan ahli filsafat. Sunan Kalijaga sangat cerdas dan memiliki pengetahuan yang luas. Oleh karna kebesarannya itulah, masyarakat hormat dan kagum kepadanya. dalam berdakwah, Sunan Kalijaga menggunakan media pertunjukan wayang kulit dan seni gamelan. Dengan cara itu, ternyata banyak masyarakat yang tertarik dan masuk islam. Kemudian setiap bulan Maulud, diadakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad saw. (Maulud Nabi) di Demak yang kemudian kita kenal dengan istilah upacara Sekaten yang disertai upacara garebek. Upacara garebek ini kemudian berkembang di kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, seperti di Cirebon, Surakarta, dan Yogyakarta. Sunan Kalijaga setelah wafat dimakamkan di Kadilangu, dekat Demak. Di kompleks pemakaman Kadilangu juga berdiri masjid Sunan Kalijaga. 
8. Sunan Muria 
Sunan Muria adalah Raden Umar Siad, putra Sunan Kalijaga. Sunan Muria aktif menyebarkan dan mengajarkan agama islam di daerah-daerah pedesaan. Sunan muria juga mendidik dan mengajarkan Islam kepada penduduk di sepanjang lereng Gunung Muria, sekitar 18 km sebelah utara Kudus. Sunan Muria juga memberikan dakwah agama kepada para petani, pedagang, dan nelayan. Selama berdakwah beliau juga tetap mempertahankan penggunaan seni gamelan. Beliau telah menciptakan gending Sinom dan Kinanti. Setelah meninggal, Sunan Muria dimakamkan di puncak Gunung Muria.
9. Sunan Gunung Jati
Syarif Hidayatullah adalah nama lain Sunan Gunung Jati. Syarif Hidayatullah adalah pemuda yang rajin belajar dan aktif menuntut ilmu agama. Selain belajar agama islam di Arap, Sunan Gunung Jati juga pergi ke tanah Jawa. Di tanah Jawa, Syarif Hidayatullah belajar agama kepada Sunan Ampel. Syarif Hidayatullah memusatkan kegiatan dakwahnya di Cirebon, Jawa Barat, sehingga islam pun berkembang di sekitar Cirebon. Tahun 1568, Syarif Hidayatullah wafat dan dimakamkan di Astana Agung Gunung Jati, Cirebon. Itulah sebabnya, Syarif Hidayatullah lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. 

Wali Songo selain para wali sanga, ada juga yang berperan aktif dalam mengembangkan Islam di Jawa, ada juga ulama islam yang mengembangkan islam di tempat lain. Para pemikir itu, misalnya berada di Sumatera. Para pemikir itu biasanya membuat tulisan yang berkaitan dengan Islami. Hal itu akan membantu masyarakat untuk lebih memahami hukum-hukum agama dan kehidupan secara islam. Beberapa pemikir dan ulama itu, antara lain Abdurrauf Singkel, Hamzah Fansyuri, dan Nurrudin ar Raniri. 
Sekian artikel tentang Sejarah : Kisah Wali Songo semoga bermanfaat

Sejarah : Kisah-Kisah Wali Songo Rating: 4.5 Diposkan Oleh: admin